Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama di RI, Bandara APT Pranoto Inisiasi Sumber Energi Terbarukan

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengatakan Unit Penyelenggara Bandar Udara APT Pranoto sebagai pengelola akan bekerja sama dengan Total Solar Distribusion Generation melalui perjanjian sewa guna usaha untuk peralatan tenaga surya photovoltaik.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti (kanan) dan Kepala Unit Penyelenggara Bandara APT Pranoto (kiri) kepada pers di Samarinda, Jumat (7/6/2019). /ANTARA
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti (kanan) dan Kepala Unit Penyelenggara Bandara APT Pranoto (kiri) kepada pers di Samarinda, Jumat (7/6/2019). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memulai program penggunaan energi terbarukan dengan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto sebagai proyek percontohan.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti mengatakan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto sebagai pengelola akan bekerja sama dengan Total Solar Distribusion Generation melalui perjanjian sewa guna usaha untuk peralatan tenaga surya photovoltaik.

"Kerja sama ini merupakan pilot project yang kami lakukan mengurangi efek gas rumah kaca, sejalan dengan Program Permerintah pada Rencana Aksi Nasional - Penurunan Gas Rumah Kaca," katanya dalam siaran pers, Selasa (26/11/2019).

Sementara itu, Kepala Bandar Udara APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi mengatakan kerja sama tersebut merupakan inovasi baru untuk menciptakan tenaga alternatif guna menekan anggaran. Selain itu, dapat menciptakan energi terbarukan dari pemanfaatan solar cell yang dimiliki.

"Kerja sama ini dapat mengurangi anggaran, dan kontribusi solar cell hingga 30% dari penggunaan listrik," kata Dodi.

Kerja sama ditandatangani oleh sebagai wakil Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Direktur Total Solar DG, Lorenzo Mancini, dengan dihadiri oleh Arividya Noviyanto selaku Country Chair Total Indonesia, dan H. Ismansyah selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda.

Pelaksanaan kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan Total Solar Distributed Generator dalam bentuk instalasi solar cell system yang diharapkan bisa beroperasi, paling lama, terhitung sejak 6 (enam) bulan dari ditandatangani nya Perjanjian Sewa Guna Usaha untuk Peralatan Tenaga Surya Photovoltaik.

"Solar Cell ini juga akan diproyeksikan untuk memasok tenaga khususnya di Terminal dan Tower Bandara. Kami harapkan dari kerjasama yang dilakukan, dapat menekan pengeluaran anggaran serta dapat terlaksana secepatnya dan dengan sebaik-baiknya," tambah Dodi.

Solar Cell tersebut akan menghasilkan 755 MegaWatt-hour per tahun dengan dukungan 600 kWp Solar Cell System pada atap (Roof Top) gedung terminal. Sekitar 1.800 solar cell yang terpasang akan berkontribusi menurunkan emisi karbondioksida (CO²) sebanyak 821 ton per tahun atau setara dengan menanam 12.315 pohon.

Bandara APT Pranoto memiliki panjang runway 2.250 x 45 m, luas terminal 12.400 m², dan luas apron 300 x 135 m. Kapasitas terminal mencapai 1,5 juta penumpang per tahun, serta melayani hingga 48 pergerakan pesawat per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper