Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan pendapatan asuransi umum mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada kuartal III/2019. Salah satu sumbernya berasal dari premi asuransi properti.
Menurut Direktur Pemasaran Paramount Land Alvin Andronicus, naiknya jumlah premi asuransi properti berbanding lurus dengan pasar properti yang pada kuartal III/2019 ini sudah mulai mengalami perbaikan dibandingkan dengan pada kuartal-kuartal sebelumnya.
“Dari pengembang sendiri, tergantung pada proyeknya juga, kalau banyak bangun akhir tahun ini ada kemungkinan mendorong tingkat asuransi properti juga karena pengembang dari awal konstruksi sudah diasuransikan sampai nanti melakukan serah terima,” katanya kepada Bisnis, Selasa (19/11/2019).
Umumnya, kata Alvin, pengembang akan mengasuransikan properti yang bernilai tinggi atau berada di lokasi yang berisiko tinggi seperti bangunan high rise.
Jika melihat perekonomian Indonesia yang melambat, Alvin menuturkan bahwa ada pula peningkatan kesadaran dari pemilik aset properti untuk melindungi asetnya dan agar nilai propertinya bisa tetap naik setiap tahun salah satunya melalui asuransi.
“Setelah serah terima, keputusan asuransi diserahkan ke pemilik unit. Kalau melihat sekarang banyak pembangunan apartemen, artinya unit lebih banyak untuk bidan tanah yang sama. Ini bisa jadi juga menjadi penyebab bertumbuhya asuransi,” sambung Alvin.
Baca Juga
Pengembang sendiri, umumnya mengasuransikan proyek-proyeknya untuk menghindari risiko seperti kebakaran, banjir, dan gempa. Pengembang juga umumnya melihat risiko tersebut dari lokasi pengembangannya.
Adapun, jika nilai klaimnya terlalu besar, penyedia jasa asuransi bisa bekerja sama melakukan reasuransi sehingga nilai klaim dari pengembang bisa ditanggung bersama dan jadi lebih ringan.