Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi : Indonesia Mulai Arahkan Kebijakan Energi ke EBT

Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia sudah bersiap untuk mengimplementasikan energi baru terbarukan (EBT), meskipun masih harus dilakukan secara bertahap.
Bahan bakar biodiesel B30, salah satu energi baru terbarukan./Antara-Chairul Rohman
Bahan bakar biodiesel B30, salah satu energi baru terbarukan./Antara-Chairul Rohman

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia sudah bersiap untuk mengimplementasikan energi baru terbarukan (EBT), meskipun masih harus dilakukan secara bertahap.

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia masih sangat bergantung pada konsumsi energi fosil, terutama untuk pembangkit listrik. Imbauan untuk mengurangi konsumsi energi fosil bahkan diungkapkan Presiden Jokowi sudah diutarakan oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-bangsa Antonio Guterres dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva.

“Yang saya kaget, kok [dua-duanya] mengatakan hal yang sama. Presiden Jokowi hati-hati penggunaan batubara ke depan oleh Indonesia dalam rangka pembangkit tenaga listrik. Saya jawab hal yang sama. Ya saya tahu, nanti kita akan mulai arahkan kepada penggunaan energi baru terbarukan,” kata Presiden, Rabu (20/11/2019), saat menuturkan percakapannya dengan Direktur Pelaksana IMF.

Presiden menyatakan Indonesia masih membutuhkan sumber-sumber energi tersebut sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Tetapi, langkah Indonesia untuk mengganti energi fosil ke energi baru terbarukan juga sudah dimulai secara bertahap.

Jokowi pun mencontohkan Indonesia sudah memiliki pembangkit listrik tenaga angin di Sidrap dan hidropower di Mamberamo. “Atau juga yang berkaitan dengan geothermal, yang memiliki potensi 29.000 megawatt [MW], yang baru digunakan belum ada 2.000 MW,” tambah Presiden.

Adapun pada 2018, bauran EBT dalam kebutuhan energy mixed nasional mencapai 8,6 persen. Jumlah tersebut meningkat menjadi 9 persen lebih pada 2019.

Sementara itu pemerintah masih punya tugas besar untuk mencapai bauran EBT 23 persen pada 2025 dan 30 persen pada 2030.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper