Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) memproyeksikan produksi minyak dan gas bumi tahun ini pada kisaran 910.000 barel setara minyak per hari (boepd) atau lebih rendah dibandingkan dengan target perusahaan sebanyak 922.000 boepd.
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu mengatakan Pertamina mencatat produksi minyak dan gas bumi sebanyak 894.000 boepd per September 2019 atau 97% dari target yang ditetapkan. Capaian produksi migas tersebut terdiri atas minyak 410.000 barel per hari (bph) dan gas 2.806 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
“Pertamina akan terus melakukan upaya untuk mencapai target walaupun ada anak usaha hulu yang belum mencapai target produksi migas,” tuturnya, Rabu (20/11/2019).
Tidak optimalnya kinerja operasi tersebut disebabkan adanya kendala dalam operasional anak usaha hulu. Misalnya, belum optimalnya kompresor di Pertamina Internasional EP Asset Algeria dan adanya kondisi high ambient temperature.
Selain itu, Pertamina Hulu Indonesia mengalami penurunan kendala karena performa sumur baru dan pekerjaan well intervention yang belum optimal.
Dharmawan berkomitmen mendorong anak usaha hulu agar dapat mencapai target melalui berbagai upaya, di antaranya optimasi produksi, pengeboran sumur pengembangan, penambahan sumur, serta pekerjaan workover dan well services.
Kinerja produksi migas Pertamina juga terpantau turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Produksi migas perseroan mencapai 911.000 boepd per September 2018.
Untuk produksi gas, penurunannya tercatat cukup tajam. Per kuartal III/2018, produksi gas mencapai 3.059 MMscfd pada kuartal III/2018, tetapi produksi minyak tercatat naik dari 383.000 bph.