Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KrisEnergy Energy Lepas Hak Partisipasi Blok Andaman II ke BP

KrisEnergy Ltd sepakat untuk melepas hak partisipasi atau participating interest (PI) 30% di Blok Andamam II kepada British Petroleum (BP).
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi kilang lepas pantai./Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA — KrisEnergy Ltd sepakat untuk melepas hak partisipasi atau participating interest (PI) 30% di Blok Andamam II kepada British Petroleum (BP).

Dalam keterangan resmi, manajemen KrisEnergy mengumumkan bahwa pihaknya menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan BP Explorating Operating Company Limited. Saat ini, proses jual beli PI blok Andaman II tersebut masih menunggu persetujuan Pemerintah Indonesia.

Perusahaan migas yang berbasis di Singapura ini melepas PI setelah mempertimbangkan biaya eksplorasi serta risiko operasi migas di lepas pantai. Dewan Direksi menganggap akan lebih bijaksana bagi KrisEnergy untuk mengalokasikan modal terbatasnya dalam pembangunan jangka pendek.

Adapun KrisEnergy belum memastikan kapan pelepasan PI akan selesai.

Atas kesepakatan bisnis ini, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum banyak berkomentar.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan pihaknya belum menerima pemberitahuan resmi dari KKKS terkait rencana pelepasan PI.

"Belum ada informasi formal," katanya, Rabu (20/11/2019)..

Blok Andaman II merupakan blok baru yang dilelang pemerintah pada 2017 menggunakan skema bagi hasil kotor atau gross split.

Penandatanganan kontraknya baru dilakukan pada awal 2018 yang dimenangkan oleh konsorsium yang terdiri dari Premiere Oil Far East Ltd sebagai operator, KrisEnergy Ltd, serta Mubadala Petroleum.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, Blok Andaman II berpotensi menyimpan cadangan sebanyak 844,14 miliar kaki kubik (billion cubic feet/Bcf) gas dan minyak 196,53 juta barel minyak (million barrel oil/MMbo). 

Komitmen pasti 3 tahun pertama yang harus dipenuhi oleh konsorsium berupa kegiatan G&G dan seismik 3D seluas 1.850 kilometer persegi senilai US$7,55 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper