Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyatakan Lapangan Temelat di Blok South Sumatera yang dikelola Medco EP Indonesia mulai memproduksi gas sebanyak 10-12 MMscfd pada 10 Desember 2019 mendatang.
Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Luky A.Yusgiantoro berharap proyek ini selesai tanpa adanya kecelakaan kerja.
"Kami sudah bicarakan estimasi proyek ini onstream pada 10 Desember 2019.Tentunya kami harapkan proyek ini selesai tanpa adanya accident, hal yang tidak diinginkan," katanya, dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2019).
Kepastian waktu berproduksi didapatkan setelah tim SKK Migas meninjau langsung proyek pengembangan Lapangan Temelat di Kabupaten Musi Rawas pada Minggu (17/11/2019).
Pengerjaan Proyek Temelat dimulai sejak 2017, tetapi sempat terkendala masalah sosial dan lahan. Proyek gas dari lapangan Temelat ini diselesaikan Desember 2019 dan diharapkan bisa memasok gas sebanyak 10-12 MMscfd.
Adapun nilai investasi proyek ini US$11,4 juta. Nantinya, gas dialirkan guna memenuhi kebutuhan multi buyers seperti PT PGN Tbk., Pupuk Sriwidjaja, dan Mepogen.
Sebelumnya, SKK Migas menyatakan ada dua proyek hulu migas yang diperkirakan jadwal operasinya mundur ke kuartal I/2020 yakni Proyek Bukit Tua Phase 3 dan Buntal.
Padahal, kedua proyek tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun ini bersama dengan empat proyek migas lainnya, yakni Proyek Bison-Iguana-Gajah Putri, Temelat, Panen, dan Full Well Stream Kedung Keris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
