Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setoran Bea dan Cukai Baru 74,43 Persen dari Target APBN 2019

Data dari Kementerian Keuangan pada Senin (18/11/2019) menyebutkan, realisasi pendapatan bea dan cukai negara hingga 31 Oktober 2019 telah mencapai Rp155,42 triliun dari target Rp208,82 triliun atau 74,43% dari target. Angka ini mengalami pertumbuhan 7,92% dibandingkan dengan Oktober 2018.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu Heru Pambudi menjelaskan kepada wartawan terkait kenaikan cukai rokok 23 persen pada 2020 di Jakarta/Bisnis-Novita Sari Simamora
Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu Heru Pambudi menjelaskan kepada wartawan terkait kenaikan cukai rokok 23 persen pada 2020 di Jakarta/Bisnis-Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA - Penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami pertumbuhan lebih dari 7%.

Data dari Kementerian Keuangan pada Senin (18/11/2019) menyebutkan, realisasi pendapatan bea dan cukai negara hingga 31 Oktober 2019 telah mencapai Rp155,42 triliun dari target Rp208,82 triliun atau 74,43% dari target. Angka ini mengalami pertumbuhan 7,92% dibandingkan dengan Oktober 2018.

Sektor penerimaan terbesar berasal dari cukai yang meraup pendapatan Rp122,4 triliun dari target Rp165,5 triliun dengan cukai hasil tembakau yang menyumbang Rp116,83 triliun.

Perolehan cukai hasil tembakau mengalami kenaikan 15,36% dibandingkan dengan Oktober 2018 yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp101,28 triliun.

Penerimaan terbesar cukai kedua berasal dari minuman mengandung ethil alkohol (MMEA) yang memperoleh Rp5,4 triliun dari target Rp5,99 triliun.

Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi, kenaikan penerimaan pada dua sektor ini tidak terlepas dari pemberantasan rokok dan alkohol ilegal. Hal ini terus dilaksanakan oleh petugas Bea dan Cukai secara konsisten.

"Upaya ini merupakan sinergi kami dengan instansi-instansi lain untuk meningkatkan penerimaan dari sektor ini," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.

Sementara itu, penerimaan bea masuk mengalami penurunan 6,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp30,16 triliun dari target Rp38,9 triliun.

Hal sama terjadi pada sektor bea keluar yang hanya mencatatkan penerimaan sebesar Rp2,87 triliun dari target Rp4,42 triliun. Jumlah ini berada jauh di bawah realisasi Oktober 2018 sebanyak Rp5,69 triliun.

"Penurunan tersebut terjadi seiring penurunan impor bayar dan ekspor tembaga," kata Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper