Bisnis.com, JAKARTA - Pasar gas alam atau LNG (liquefied natural gas) dunia akan mengalami perubahan tren, karena para produsen dinilai lebih tertarik mengirimkan komoditas itu melalui tanker, ketimbang jalur pipa.
Situasi itu terjadi di tengah China yang makin haus terhadap komoditas tersebut meningkat sepertiga dalam dua tahun terakhir.
Menurut Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) dilansir dari Bloomberg, permintaan untuk gas, yang merupakan bentuk paling bersih dari bahan bakar fosil, berancang-ancang untuk tumbuh empat kali lebih cepat daripada minyak hingga 2040. Dalam hal ini, China telah menjadi importir terbesar dan Amerika Utara sebagai produsen utama.
Selama ini industri secara tradisional mengandalkan pipa untuk menghubungkan pengguna dengan sumur di lokasi yang seringkali jauh, kini lebih banyak bahan bakar itu dikirim sebagai gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) pada tanker pengangkut laut yang mengirimkan dari pabrik, kemudian tersebar ke seluruh dunia. IEA pun memperkirakan, LNG akan meningkat tiga kali lipat dari kecepatan gas pipa.
Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA mengatakan, permintaan gas akan terus tumbuh kuat didorong oleh Asia. Menurutnya, bagian terbesar dari pertumbuhan berasal dari konsumen industri untuk menyediakan pemanas ke sektor-sektor seperti tekstil dan pengolahan makanan, serta sebagai berbagai bahan baku untuk pupuk.
Birol melanjutkan, Amerika Serikat, Mozambik, Qatar, Rusia, Kanada, dan Australia telah memfokuskan pada pembangunan pabrik pencairan yang membekukan gas menjadi suatu bentuk yang dapat dituangkan ke dalam tanker.
“Itu akan mengubah pasar LNG menjadi pasar pembeli sejati dan akan menekan harga LNG,” katanya, seperti dilaporkan Bloomberg, Jumat (15/11/2019).
Segmen tersebut akan tumbuh 3,5% per tahun hingga 2040, IEA memprediksi dalam laporannya, sementara transaksi pipa jarak jauh hanya akan meningkat sebesar 1% setiap tahun.
Di Eropa, pasar gas yang paling menguntungkan di dunia, impor pipa dapat jatuh pada 2040 ketika pasar LNG tumbuh dan energi terbarukan mengikis pangsa bahan bakar fosil dalam bauran energi.