Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) memperketat pengamanan di 19 bandara yang dikelolanya seusai terjadi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatra Utara.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan seluruh executive general manager di masing-masing bandara sudah diinstruksikan untuk memperketat keamanan.
“Kami upayakan bandara-bandara di bawah pengelolaan kami aman dari aksi teror dan dapat beroperasi dengan normal melayani penumpang pesawat dan juga penerbangan dari seluruh maskapai," katanya dalam siaran pers, Rabu (13/11/2019).
Dia menambahkan akan menggandeng seluruh unsur keamanaan seperti TNI/Polri meningkatkan kewaspadaan, dengan juga meningkatkan koordinasi dengan unsur intelijen.
Implementasi peningkatan keamanaan adalah dengan melakukan random check terhadap penumpang pesawat atau pengguna jasa bandara beserta barang bawaan.
Random check, lanjutnya, dilakukan di security check point (SCP), yakni area pemeriksaan dengan metal detector, walking metal detector dan x-ray. Di setiap bandara terdapat dua SCP, yaitu SCP 1 pemeriksaan dilakukan sebelum penumpang pesawat memasuki area check-in dan SCP 2 pemeriksaan dilakukan sebelum penumpang pesawat memasuki boarding lounge.
Selain itu, random check juga dilakukan terhadap kendaraan dan orang yang ingin memasuki area bandara dan gedung terminal. Adapun, keamanan juga diperketat di Access Control Point (ACP) yakni titik di mana kendaraan atau pekerja memasuki sisi udara (airside) dari bandara.
Di samping itu Unit K9 saat ini juga sudah dikerahkan untuk memeriksa barang bawaan serta tas/koper yang berada di baggage handling area.
“Saat ini, Komite Keamanan Bandara terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi penuh guna menjaga keamanan, keselamatan, dan ketertiban di bandara-bandara AP II,” ujarnya.
Bandara merupakan salah satu objek vital nasional yang memiliki prioritas dalam hal pengamanan. AP II juga memastikan sampai saat ini penerbangan di 19 bandara masih berjalan normal dan lancar.