Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Desa Fiktif, Jubir Kepresidenan Fadjroel Rachman : Kami Sedang Kumpulkan Data

Juru bicara Kepresidenan Fadjorel Rachman mengatakan bahwa Istana tengah mengumpulkan informasi terkait dengan penyaluran Dana Desa yang ditengarai disalurkan secara tidak tepat sasaran.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Munculnya informasi mengenai penyaluran Dana Desa yang ditengarai fiktif mendapat perhatian dari pihak Istana.

Juru bicara Kepresidenan Fadjorel Rachman mengatakan bahwa Istana tengah mengumpulkan informasi terkait dengan penyaluran Dana Desa yang ditengarai disalurkan secara tidak tepat sasaran.

"Kami di tim juru bicara juga sedang melakukan, mengumpulkan informasi-informasi tentang apa yang berkembang. Ada yang mengatakan dari 70.400 desa itu ada dana yang tidak sampai atau ada desa yang tidak ada," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Data tersebut, menurut Fadjroel, akan diserahkan kepada Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Fadjroel mengatakan pihaknya akan mengumpulkan data mengenai apakah situasi itu benar-benar terjadi di lapangan.

Seperti diketahui, isu mengenai Dana Desa siluman ini diungkapkan pertama kali oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati dalam rapat evaluasi kinerja APBN Tahun Anggaran 2019 di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Senin (4/11/2019).

"Sekarang muncul desa-desa baru yang enggak ada penduduknya karena adanya Dana Desa," kata Sri yang mengatakan akan mengevaluasi program dana desa tersebut dengan cara memperketat pencairan.

Presiden Joko Widodo menyatakan mengelola dana desa tidak mudah karena Indonesia memiliki 74.800 desa di 514 kabupaten. Jokowi menyatakan pemerintah agar mengejar pelaku dana desa siluman tersebut.

"Tapi tetap kita kejar agar yang namanya desa-desa tadi diperkirakan, diduga itu fiktif ketemu, ketangkep," kata Jokowi, Rabu (6/11/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper