Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Mendag dan Perusahaan AS, Menko Luhut Ajak Berinvestasi di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan mengajak sejumlah perusahaan mobil listrik besar untuk menanamkan investasinya di Indonesia, salah satunya dalam bidang produksi baterai lithium.
Luhut Binsar Pandjaitan/Bisnis-Amada K
Luhut Binsar Pandjaitan/Bisnis-Amada K

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan mengajak sejumlah perusahaan mobil listrik besar untuk menanamkan investasinya di Indonesia, salah satunya dalam bidang produksi baterai lithium.

Hal ini disampaikan Luhut usai menerima kunjungan Menteri Perdagangan AS Willbur Ross di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta pada Rabu (6/11/2019), yang membahas tentang investasi dan perdagangan kedua negara.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Sedangkan Mendag AS membawa serta rombongan 25 perusahaan besar dari berbagai bidang seperti perbankan dan otomotif.

Luhut mengatakan dia telah mengajak sejumlah perusahaan mobil listrik besar antara lain Tesla, Mercedes, Volkswagen dan BMW untuk berinvestasi dalam bidang produksi baterai lithium. Menurutnya, industri dunia sudah terintegrasi.

“Tadi kita sampaikan, Tesla bersama-sama dengan Volkswagen, Mercedes dan BMW untuk investasi dalam bidang baterai lithium di sini. Saya minta jangan melihat China, jangan melihat AS karena sekarang dunia sudah mulai terintegrasi. Tesla saja datang ke China untuk membeli bahan untuk produksi Baterai Lithium di AS, sedangkan bahan baku baterai produksi yang dilahirkan di China itu mengambil dari Indonesia. Jadi saya bilang sama Tesla kenapa kalian tidak sama-sama investasi di kita. Presiden pun meminta untuk integrated industries,” kata Luhut seperti disampaikan lewat keterangan resmi.

Yang dimaksud dengan integrated industries menurut Presiden Joko Widodo, lanjut Menko Luhut adalah agar semua industri-industri besar di Indonesia dapat terkoneksi untuk menghasilkan produk turunan yang bernilai jual tinggi.

“Misalnya produksi Freeport, mereka smelting lalu asam sulfatnya bisa digunakan di Morowali sehingga membuat turunan-turunan dari itu semua berkembang di Indonesia. Jadi dengan Morowali dan Weda Bay, kita sesungguhnya sudah mulai masuk dalam supply chain global. Kita akan secara bertahap mengurangi ekspor raw material kita, kita akan lihat bagaimana diproses di dalam negeri, tentu dengan investasi yang terbuka kepada seluruh foreign direct investment,” terangnya.

Menko Luhut menjelaskan, ada beberapa isu yang dibahas, semisal mengenai energi, di mana Mendag AS turut memberikan beberapa masukan demi kerja sama yang lebih erat antara kedua negara.

Hal ini pun dijelaskan oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif yang turut mendampingi Menko Luhut dalam pertemuan tersebut.  

“Kita menjelaskan bahwa kita ke depan akan banyak memanfaatkan produk diesel dalam negeri, jadi kita akan bekerja sama di bidang teknologinya. Ini karena mereka mempunyai teknologi yang advance, dan ini kita bisa manfaatkan untuk kita bisa menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi,” ujarnya.

Secara keseluruhan, Luhut mengatakan pertemuan dengan rombongan Mendag AS berjalan dengan baik dan hangat. Selain itu, dia juga menyebut Menteri Ross menyampaikan apresiasi negaranya kepada pemerintahan Joko Widodo terutama terkait respons terhadap beberapa keluhan yang disampaikan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper