Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alvin Lie : Konektivitas di Timur Tak Hanya Andalkan Bandara

Pemerhati penerbangan sekaligus Anggota Ombudsman RI Alvin Lie mengatakan bandara hanya salah satu komponen dalam sistem transportasi udara. Tidak bisa hanya mengandalkan beberapa bandara berkategori pengumpul.
Penumpang turun dari pesawat Citilink dengan kode QG 132 rute HLP-YIA, usai mendarat pada penerbangan perdana di bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, Senin (6/5/2019)./Harian Jogja-Gigih M. Hanafi
Penumpang turun dari pesawat Citilink dengan kode QG 132 rute HLP-YIA, usai mendarat pada penerbangan perdana di bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, Senin (6/5/2019)./Harian Jogja-Gigih M. Hanafi

Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan konektivitas wilayah timur Indonesia dinilai tidak hanya mengandalkan pengembangan bandara, perlu ditunjang dengan peran aktif maskapai, layanan navigasi udara, hingga informasi cuaca.

Pemerhati penerbangan sekaligus Anggota Ombudsman RI Alvin Lie mengatakan bandara hanya salah satu komponen dalam sistem transportasi udara. Tidak bisa hanya mengandalkan beberapa bandara berkategori pengumpul.

"Selain bandara harus ada maskapai yang mengoperasikan penerbangan baik berjadwal maupun tidak berjadwal. Selain itu juga peran AirNav Indonesia dan BMKG," katanya, Senin (4/11/2019).

Dia menambahkan bandara pengumpul (hub) juga membutuhkan bandara pengumpan (spoke) sebagai perluasan dari konektivitas. Perlu adanya kesetaraan layanan maupun fasilitas antara keduanya.

Menurutnya, tidak semua bandara bisa melayani pesawat jet karena keterbatasan landasan pacu (runway). Di sisi lain, pesawat bermesin baling-baling juga perlu diatur pola pengoperasiannya saat singgah di bandara hub.

Dia menekankan pentingnya peran AirNav Indonesia dan BMKG untuk penerbangan di wilayah timur. Topografi yang unik membuat aspek keselamatan dan keamanan sering menjadi isu utama.

Infrastruktur navigasi, frekuensi radio, dan layanan kenavigasian harus tersedia pada setiap bandara. Peran BMKG adalah untuk menyediakan informasi cuaca yang akurat dan selalu diperbarui.

"Terutama wilayah Papua yang bisa mengalami perubahan cuaca ekstrim dalam waktu yang cepat. Ini tantangan utama," ujarnya.

Di sisi lain, agar bandara pengumpan bisa tetap bertahan, pemerintah harus bisa meningkatkan daya tarik daerah, bisa melalui sektor pariwisata, perdagangan, industri, maupun sumber daya alamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper