Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Pastikan Lokasi Pembangunan Kilang LNG Masela

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan pembangunan kilang gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) akan dibangun di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 
(Dari kiri ke kanan) Ketua SKK Migas Dwi Sutjipto, CEO Inpex Masela Ltd Shunichi Sugaya, dan President & CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menandatangani Head of Agreement (HoA) terkait pengembangan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela di sela-sela pertemuan para menteri energi dan lingkungan negara-negara G20 di Karuizawa, Jepang, Minggu (16/6/2019). Hadir pula Menteri ESDM 2016-2019 Ignasius Jonan serta Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Hiroshige Seko./Bisnis-Hery Trianto
(Dari kiri ke kanan) Ketua SKK Migas Dwi Sutjipto, CEO Inpex Masela Ltd Shunichi Sugaya, dan President & CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda menandatangani Head of Agreement (HoA) terkait pengembangan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela di sela-sela pertemuan para menteri energi dan lingkungan negara-negara G20 di Karuizawa, Jepang, Minggu (16/6/2019). Hadir pula Menteri ESDM 2016-2019 Ignasius Jonan serta Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Hiroshige Seko./Bisnis-Hery Trianto

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan pembangunan kilang gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) akan dibangun di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. 

Dalam kunjungan kerja ke Maluku, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bersama tim dan manajemen Inpex Masela Ltd. menyerahkan surat permohonan penetapan lokasi dan surat rekomendasi gubernur. Dwi juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah yang mendukung pengembangan Blok Masela.

Adapun surat permohonan penetapan lokasi disampaikan langsung oleh Dwi kepada Gubernur Maluku Murad Ismail disaksikan oleh Presiden Inpex Akihiro Watabe dan Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucki Wattimury, di Ambon, Senin (4/11).

Dwi mengatakan bahwa proyek Masela wajib memperhatikan tiga hal, yaitu kualitas, ketepatan jadwal (schedule) dan biaya (cost). Menurutnya, kualitas proyek menjadi penting mengingat keberadaan kilang LNG yang dibangun akan beroperasi dalam waktu yang lama atau setidaknya hingga 2055.

Schedule itu juga penting karena semakin cepat selesai, maka hasilnya akan cepat kita nikmati, baik oleh pemerintah pusat maupun pemda dan masyarakat sekitar. Namun demikian, untuk melakukan keduanya, tetap harus memperhatikan cost atau biaya. Harus menggunakan biaya yang efisien," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (5/11/2019).

Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan pihaknya mendukung penuh pembangunan dan mempercepat pembangunan proyek tersebut. DIa berharap dampak berganda dan manfaat kehadiran proyek dengan investasi sekitar US$18 miliar – US$20 miliar tersebut dapat segera dirasakan masyarakat.

"Saya ingin pada 2020 Amdal dan pengadaan lahan dapat selesai sehingga di tahun berikutnya kegiatan fisik sudah dapat dimulai. Harapannya produksi gas bumi dapat disegerakan," ujarnya.

Terkait proses Amdal, Pemprov Maluku mengaku siap untuk memberikan dukungan untuk mempercepat penyelesaian Amdal dan pengaadan lahan.

Sebelumnya, Vice President Corporate Service Inpex Masela Nico Muhyiddin mengatakan pihaknya telah mendata kebutuhan yang diperlukan dari para calon pembeli potensial, yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) dan PT PLN (Persero).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper