Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qantas Temukan Retakan pada Pesawat Boeing 737

Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas, menyatakan mengkandangkan salah satu pesawat Boeing tipe 737 NG yang dioperasikannya setelah menemukan retakan pada satu bagian.
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing

Bisnis.com, JAKARTA – Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas, menyatakan mengkandangkan salah satu pesawat Boeing tipe 737 NG yang dioperasikannya setelah menemukan retakan pada satu bagian.

Qantas juga menuturkan bahwa sejumlah maskapai penerbangan tengah memeriksakan armada 737 NG mereka setelah Boeing mengungkapkan kemungkinan rawan keretakan pada area di dekat sayap pesawat jenis ini.

Kantor berita AFP melaporkan terdapat hingga 50 pesawat yang secara global telah dilarang terbang karena permasalahan ini.

“Meski ada retakan, ini tidak secara langsung membahayakan keselamatan pesawat. (Namun) Kami tidak akan pernah mengoperasikan pesawat terbang kecuali jika benar-benar aman untuk diterbangkan,” jelas Qantas, seperti dilansir melalui BBC (Jumat, 1/11/2019).

Menurut Boeing, retakan tersebut telah ditemukan di bagian pickle fork pesawat dekat area sayap. Bulan lalu, pihak regulator AS memerintahkan pemeriksaan terhadap seluruh pesawat 737 NG yang telah melakukan lebih dari 30.000 penerbangan.

Pihak Qantas sendiri mengatakan tidak ada armada 737 NG-nya yang diterbangkan lebih dari 30.000 kali. Sementara itu, pesawatnya yang mengalami keretakan itu mencatat kurang dari 27.000 perjalanan.

Masalah ini menambah tekanan bertubi-tubi yang dialami Boeing. Pabrikan pesawat yang berbasis di Amerika Serikat terpaksa mengkandangkan 737 MAX produksinya karena otoritas penerbangan negara-negara di penjuru dunia melarang penerbangan pesawat jet jenis ini

Larangan secara serentak diberlakukan setelah pesawat Boeing 737 MAX yang dioperasikan Ethiopian Airlines menghantam daratan beberapa menit tak lama usai lepas landas pada Maret 2019.

Hanya berselang kurang dari lima bulan sebelumnya, pesawat bermodel sama milik Lion Air terjun bebas ke dinginnya perairan Laut Jawa. Total 346 nyawa melayang akibat dua kecelakaan tragis ini.

Pesawat jenis 737 NG sendiri adalah pendahulu dari 737 MAX.

Qantas mengatakan akan memeriksakan 33 pesawat dalam armadanya untuk masalah yang sama pada Jumat (1/11). Pihak maskapai tidak menanggapi laporan ditemukannya retakan pada pesawat kedua.

Sementara itu, serikat penerbangan Australian Licensed Aircraft Engineers menyerukan Qantas untuk mengkandangkan seluruh armada 737 NG.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper