Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bupati dan Wakilnya Tak Kompak Sistem 2-1 di Puncak Bogor, DPRD Bersuara

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto menyatakan berbeda pandangan antara Bupati dan Wakil Bupati Bogor merupakan hal yang wajar. 
Newswire
Newswire - Bisnis.com 31 Oktober 2019  |  08:09 WIB
Bupati dan Wakilnya Tak Kompak Sistem 2-1 di Puncak Bogor, DPRD Bersuara
Kendaraan roda empat memadati jalur Puncak Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama musim libur labaran. - ANTARA

Bisnis.com, BOGOR - DPRD Kabupaten Bogor, Jawa Barat meminta Bupati Ade Yasin dan Wakil Bupati Iwan Setiawan kompak dalam menangani kemacetan Jalur Puncak, Kabupaten Bogor yaitu melalui sistem kanalisasi 2-1 sebagai pengganti sistem buka-tutup atau one way.

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto menyatakan berbeda pandangan antara Bupati dan Wakil Bupati merupakan hal yang wajar. 

"Jangan Panglima ke kanan, Wakil Panglima ke kiri. Kalau berantem semua berantakan nanti," ujarnya saat dimintai tanggapan mengenai sikap Iwan Setiawan yang berbeda pandangan dengan langkah Bupati seperti dikutip Antara, Kamis (31/10/2019).

Hanya saja, dia menganggap bahwa upaya Bupati Ade Yasin memecah kemacetan Jalur Puncak melalui sistem kanalisasi 2-1 perlu mendapat apresiasi.

Alasannya, dia menegaskan tidak ada terobosan baru dari pemerintah sejak 32 tahun silam untuk menangani kemacetan di Jalur Puncak, selain mengandalkan sistem buka tutup.

"Jadi kalau Pemerintah Kabupaten Bogor sudah berniat baik bertujuan baik mencari solusi terbaik untuk masyarakat, kita harus apresiasi, jangan anggap salah kemudian menyoraki," tutur politisi Partai Gerindra itu.

Seperti diketahui, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan berbeda pandangan mengenai uji coba sistem kanalisasi 2-1 di Jalur Puncak. Menurutnya sistem 2-1 dapat menimbulkan kemacetan lebih parah, ketimbang sistem satu arah.

“Saya khawatirkan, antara orang menyeberang, masuk gang, dan angkot. Itu yang masalah,” kata Iwan.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin membeberkan beberapa catatan setelah melakukan pemantauan secara langsung uji coba sistem kanalisasi 2-1 Jalur Puncak, Kabupaten Bogor yang dilakukan pada Minggu (27/10/2019), sebagai pengganti sistem buka tutup atau satu arah.

"Ada beberapa catatan selama pemantauan berlangsung. Insyaallah beberapa catatan-catatan ini akan segera dicarikan solusinya bersama," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bogor jalur puncak BPTJ-Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek

Sumber : Antara

Editor : Hendra Wibawa

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top