Bisnis.com, JAKARTA – Menyusul langkah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada Rabu (30/10/2019), Otoritas Moneter Hong Kong memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya.
Dalam laman resminya seperti dilansir melalui Bloomberg, Hong Kong Monetary Authority (HKMA) pada Kamis (31/10/2019) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 2,00 persen dari 2,25 persen.
Beberapa jam sebelumnya, para pembuat kebijakan The Fed telah mengambil langkah serupa dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps, penurunan ketiga kalinya tahun ini.
Mengingat patokan mata uang Hong Kong yakni dolar Hong Kong terkait dengan dolar AS, wilayah yang tengah dilanda pergolakan domestik tersebut pada dasarnya mengimpor kebijakan moneter AS.
Dalam pernyataan yang menyertai keputusan untuk kembali menurunkan suku bunga, The Fed juga mengisyaratkan jeda pemotongan lebih lanjut kecuali jika prospek ekonomi berubah.
The Fed mengatakan akan memantau implikasi informasi yang masuk untuk prospek ekonomi seiring dengan upayanya menilai jalur yang tepat dari target suku bunga.
Baca Juga
Menurut Kepala Eksekutif HKMA Eddie Yue Wai-man, meskipun keputusan The Fed mencerminkan kekhawatiran atas perlambatan global, ada ketidakpastian apakah siklus pelonggaran kebijakan akan berlanjut.
“Ekonomi terbuka Hong Kong tidak kebal terhadap ketidakpastian global dan akan menghadapi tekanan perlambatan,” tambah Yue Wai-man, dikutip dari South China Morning Post.
Pemerintah Hong Kong dijadwalkan untuk merilis estimasi pendahuluan untuk data aktivitas ekonomi kuartal III/2019 pada Kamis (31/10) pukul 4.30 sore waktu setempat.
Data yang akan dirilis nanti diperkirakan akan mengkonfirmasi bahwa ekonomi Hong Kong memasuki resesi teknis pada kuartal ketiga. Sektor ritel dan pariwisata kota ini sendiri telah terpukul oleh aksi protes anti-pemerintah yang telah berlangsung selama sekitar lima bulan terakhir.