Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland Sebut Pasar Properti Masih Berat Tahun Ini

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan di tengah perubahan kondisi pasar selama 9 bulan pertama tahun ini perseroan mencatatkan pendapatan penjualan Rp862 miliar.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, SURABAYA – PT Intiland Development Tbk. mengakui pasar properti tahun ini masih sangat berat sehingga sampai September 2019 perseroan hanya mampu mencatatkan kinerja pendapatan penjualan sebesar 34,5 persen dari target Rp2,5 triliun.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan di tengah perubahan kondisi pasar selama 9 bulan pertama tahun ini perseroan mencatatkan pendapatan penjualan Rp862 miliar.

“Faktor yang menyebabkan kami belum mencapai target marketing sales, karena penjualan di produk-produk high rise untuk pasar menengah-atas masih cukup berat, dan tahun ini kami lebih konservatif dalam meluncurkan proyek baru tahun ini,” katanya dalam rilis yang diterima Bisnis, Senin (28/10/2019).

Dia menjelaskan penjualan dari segmen pengembangan mixed-use dan high rise memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp574 miliar. Sedangkan kontribusi dari segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat sebesar Rp288 miliar.

“Sementara segmen pengembangan kawasan industri, tercatat belum membukukan penjualan hingga akhir triwulan ketiga tahun ini,” katanya.

Adapun berdasarkan lokasi pengembangannya, penjualan dari proyek-proyek yang berada di Jakarta dan sekitarnya memberikan sumbangsih marketing sales sebesar Rp726 miliar. Sementara penjualan dari proyek-proyek perseroan di Surabaya dan sekitarnya tercatat mencapai Rp136 miliar.

Meski masih berat, perseroan tetap optimistis akan mengejar target di 3 bulan terakhir ini. Setidaknya, perseroan meluncurkan 3 pengembangan residensial baru.

“Pengembangan tersebut adalah apartemen SQ Res, Pinang Townhouse, dan cluster baru Zenith di kawasan perumahan Serenia Hills yang berlokasi di Jakarta,” imbuhnya.

Archied menambahkan, perseroan juga mengandalkan penjualan properti dari proyek-proyek yang berjalan, perseroan telah mendapatkan komitmen penjualan inventori yang bukan termasuk aset utama (non-core asset) dengan nilai berkisar Rp 375 miliar - Rp400 miliar.

“Komitmen penjualan ini seluruhnya berasal dari inventori non-core asset yang berlokasi di Surabaya. Transaksi penjualan ini rencananya akan secara bertahap dilakukan dalam tahun ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper