Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) telah memasang instalasi LPG nonsubsidi di 55 pondok pesantren di Boyolali, Jawa Tengah, untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG subsidi 3 kg.
General Manager PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Area Jateng dan DIY Iin Febrian mengatakan pemasangan instalasi telah berlangsung sejak Juni 2019. Program injmerupakan bagian dari misi Pertamina mengampanyekan penggunaan LPG subsidi tepat sasaran.
Sebelum ada program instalasi, ke-55 pondok pesantren (ponpes) itu masih menggunakan LPG 3 kg bersubsidi. Sebanyak 646 tabung LPG 3 kg telah ditukarkan oleh pihak pesantren dengan 322 tabung Brightgas 5,5 kg.
“Artinya, program instalasi ini secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam penghematan kuota LPG 3 kg di wilayah Boyolali, yakni 13.500 kg atau setara dengan 4.500 tabung LPG 3 kg setiap bulan,” kata Iin dalam siaran pers, Sabtu (26/10/2019).
Instalasi LPG nonsubsidi di 55 ponpes di Boyolali memecahkan Rekor MURI. Iin mengatakan program serupa secara bertahap akan dilakukan pula di ponpes di kota-kota lain, seperti Klaten dan Solo. Dia berharap seluruh ponpes yang mampu dapat menggunakan LPG nonsubsidi sehingga kuota LPG subsidi dapat digunakan oleh mereka yang tidak mampu dan lebih berhak.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Abror Hafid Amin berharap budaya penggunaan LPG nonsubsidi ini dapat menjadi teladan bagi pemimpin, pengurus, dan para santri.
Pada saat yang sama, Pertamina MOR IV menggandeng 43 UKM di lingkungan ponpes di Boyolali untuk menjadi mitra binaan yang akan mendapat pinjaman modal usaha senilai total Rp2,5 milIar.
Pinjaman modal usaha akan disalurkan akhir tahun ini. Pinjaman itu akan diberikan bersama dengan bantuan pelatihan usaha dan manajemen dengan misi untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil di ponpes agar menjadi tangguh dan mandiri sehingga dapat berkontribusi dalam menaikkan kesejahteraan umat.
"Kami berharap dengan kerja sama ini, kehidupan para santri, pengurus, dan pihak lain yang terlibat akan semakin maju serta ekonominya lebih mandiri dan berdaya," ujar Iin.