Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat : Aneh, Susi Pudjiastuti Tak Masuk Kabinet

Tersingkirnya Susi Pudjiastuti dalam kursi menteri pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin memancing tanda tanya sejumlah kalangan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Indonesia Kerja Susi Pudjiastuti tampil beda saat mengikuti upacara HUT Kemerdekaan Ke-74 RI di Istana Negara, Sabtu (17/8/2019)./Instagram @susipudjiastututi115
Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Indonesia Kerja Susi Pudjiastuti tampil beda saat mengikuti upacara HUT Kemerdekaan Ke-74 RI di Istana Negara, Sabtu (17/8/2019)./Instagram @susipudjiastututi115

Bisnis.com, BANDUNG— Tersingkirnya Susi Pudjiastuti dalam kursi menteri pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin memancing tanda tanya sejumlah kalangan.

Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Asep Warlan Yusuf mengaku terkejut dengan tak masuknya Susi Pudjiastuti dalam Kabinet Indonesia Maju.

Asep mengatakan Susi terbilang menteri di Kabinet Kerja yang sukses dan mendapatkan apresiasi positif atas kinerjanya. Namun dalam pengumuman kabinet Indonesia Maju, Jokowi memilih Eddy Prabowo sebagai pengganti Susi.

"Aneh, kenapa sekarang ini tidak dipilih lagi model-model perempuan yang tegas dan bersih dan tidak ada kompromi dengan kejahatan ilegal fishing," kata Asep di Bandung, Rabu (23/10/2019).

Di sisi lain Asep menilai penunjukkan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan merupakan hasil pertimbangan Presiden Jokowi untuk mengakomodir kepentingan parpol. Seperti diketahui Edhy Prabowo adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. 

Menurut Asep tidak adanya Susi mematahkan ekpektasi masyarakat yang ingin memiliki menteri independen dan benar-benar ahli di bidangnya. "Tapi mudah-mudahan soal kinerja terukur dalam satu tahun ini lah,” ujarnya.

Menurut Asep untuk mengetahui apakah Eddy Prabowo setangguh Susi dalam mengurus kementerian akan dibuktikan pada 2020 mendatang.

“Tahun depan kan APBN murni yang mereka buat sendiri dengan program-programnya. Bagus atau tidaknya dampak efek kepada masyarakatnya kita lihat saja nanti," ujar Asep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper