Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Agus Suparmanto & Sederet PR Warisan Enggartiasto Lukita

Sejumlah pekerjaan rumah yang tak mudah menanti menteri perdagangan yang baru Agus Suparmanto, pascadipilih oleh Presiden Joko Widodo dalam kabinet barunya.
Ketum PB Ikatan Anggar seluruh Indonesia Agus Suparmanto tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Ketum PB Ikatan Anggar seluruh Indonesia Agus Suparmanto tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pekerjaan rumah yang tak mudah menanti menteri perdagangan yang baru Agus Suparmanto, pascadipilih oleh Presiden Joko Widodo dalam kabinet barunya.

Pasalnya, bukan hal yang mudah untuk mengelola Kementerian Perdagangan sebagai salah satu ujung tombak perekonomian Indonesia. Tak hanya tak hanya mengenai perdagangan luar negeri, kinerja perdagangan dalam negeri pun tak boleh luput dari perhatian sang menteri baru.

Terlebih, sejumlah pencapaian telah berhasil dicapai oleh menteri sebelumnya yakni Enggartiasto Lukita. Selama tiga tahun kepemimpinannya, Enggartiasto setidaknya telah berhasil memperkuat sektor perdagangan dalam negeri salah satunya dengan menjaga stabilitas harga bahan pokok.

Inflasi umum tercatat stabil di angka 3%. Begitu pula dengan inflasi bahan pokok selama Lebaran yang selalu terjaga di bawah 1%.

Di sisi lain, pada masa kepemimpinan Enggartiasto, mandat Presiden Joko Widodo mengenai revitalisasi pasar rakyat pun mampu diaplikasikan dengan baik. Tercatat, hingga 2019 ini, pasar rakyat yang berhasil dibangun mencapai 5.248 unit atau melampaui target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sebanyak 5.000 unit.

Sementara itu dalam hal perdagangan luar negeri, sejumlah catatan positif pun dicapai Kemendag pada masa kepemimpinan politisi Partai Nasional Demokrat tersebut. Sejak 2016 hingga 2018, misi dagang yang dilakukan Kemendag terus mengalami kenaikan dari US$18,37 juta pada 2016 menjadi US$14,79 miliar pada 2018.

Selain itu, kendati acapkali gagal mencapai target yang ditentukan, namun sejak Enggartiasto dilantik, kinerja ekspor nonmigas Indonesia mampu terus tumbuh dari 2016 sebesar US$132,1 miliar menjadi US$163,6 miliar pada 2018.

Pencapaian terbesar lain dari Enggartiasto adalah percepatan pembentukan perundingan perdagangan. Sepanjang 2016-2019 dia berhasil menginisiasi dan  melakukan peninjauan ulang terhadap 15 perjanjian dagang bilateral serta regional. Dia bahkan berani menargetkan penyelesaian 12 perjanjian dagang lain pada 2020.

Dengan demikian, bukan hal yang mudah bagi Agus Suparmanto untuk melanjutkan dan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia di bawah nakhoda otoritas yang dipimpinnya. Sorotan tajam publik akan selalu tertuju kepadanya apabila kinerja ekspor Indonesia masih terus melempem meskipun tekanan dari sisi global tak bisa dinafikan begitu saja.

Di samping itu, pekerjaan rumah lain yang tak kalah besar adalah mengendalikan laju impor di Indonesia. Sebab, bagaimanapun juga impor masih akan terus menajdi isu sensitif yang senantiasa menggoyang sang menteri baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper