Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ferron Par Pharmaceuticals Bakal Ekspor Obat Herbal ke Polandia

Produk ini sudah mendapatkan pengakuan di dalam negeri sebagai fitofarmaka atau obat herbal yang telah teruji secara klinis.
(kiri ke kanan) Commisioner PT Ferron Par Pharmaceuticals (Ferron) Roy Ibrahim, Direktur Utama Ferron Krestijanto Pandji, dan Sinor Advisor fo International Relations Ferron Elias Ginting memberikan keterangan kepada media di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019, Rabu (16/10/2019)./Bisnis-Oktaviano D.B. Hana
(kiri ke kanan) Commisioner PT Ferron Par Pharmaceuticals (Ferron) Roy Ibrahim, Direktur Utama Ferron Krestijanto Pandji, dan Sinor Advisor fo International Relations Ferron Elias Ginting memberikan keterangan kepada media di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019, Rabu (16/10/2019)./Bisnis-Oktaviano D.B. Hana

Bisnis.com, TANGERANG SELATAN - PT Ferron Par Pharmaceuticals, salah satu anak usaha Dexa Group, berencana memperluas pasarnya di Polandia dengan mengekspor obat herbal, Inlacin.

Direktur Utama PT Ferron Par Pharmaceuticals Krestijanto Pandji mengatakan produk itu sudah mendapatkan pengakuan di dalam negeri sebagai fitofarmaka atau obat herbal yang telah teruji secara klinis.

"Kami juga ada rencana mengembangkan produk herbal asli Indonesia di pasar Polandia," ujarnya di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019, Rabu (16/10/2019).

Ferron bakal melengkapi lini produk yang diekspor ke negara tersebut. Krestijanto menjelaskan pada Juli lalu pihaknya mulai mengeskpor produk Avamina SR ke Polandia.

Obat itu merupakan produk dengan zat aktif yang sama dengan produk Glucient SR (Metformin Sustained Release), yang telah diekspor oleh Ferron ke Inggrias dan Belanda, juga produk Glumin XR yang dipasarkan di Indonesia.

Krestijanto mengatakan pihaknya sejauh ini telah mengekspor produk tersebut dengan nilai mencapai 2,1 juta euro. Realisasi itu, katanya, belum begitu besar, tetapi pihaknya bakal terus meningkatkan volume ekspor ke Polandia.

"Kira-kira [ekspor ke Polandia] tiga kontainer. Sampai akhir tahun kami rencanakan 8 - 10 kontainer dan diharapkan berkembang lagi," ujarnya.

Pada Maret 2008, Ferron mendapatkan predikat memuaskan dari hasil audit Medicine and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) sebagai badan yang berwenang menangani masalah obat-obatan di Inggris. Kemudian, pada 21 Juli 2008, perusahaan berhasil melakukan ekspor perdana ke Inggris.

Pimpinan Dexa Group Ferry Soetikno menjelaskan tingginya kebutuhan produk Metformin Sustained Release, atau yang dikenal dengan merek Glucient SR, bagi penderita diabetes, menjadikan produk Ferron sebagai produk yang sangat penting di Inggris. Ferron menjadi perusahaan farmasi nomor dua di Inggris dengan market share sekitar 25% untuk produk Metformin Sustain Release.

Glucient SR bahkan digunakan dalam National Health Care System di Inggris. Produk ini digunakan untuk mengobati pasien diabetes di Inggris yang prevalensinya mencapai 6% dari total populasi.

Ferry mengatakan pada akhir 2018 produk itu juga berhasil menembus pasar Belanda. Ke depannya, produk ini akan terus diarahkan ke pasar baru di antaranya di kawasan Eurasia, Timur Tengah serta negara-negara Eropa lainnya.

Dengan pencapaian itu, Ferron meraih penghargaan Primaniyarta 2019 untuk kategori Pembangun Merek Global. Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi teladan bagi eksportir lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper