Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah pimpinan Majelis Permusyawaratan rakyat (MPR) bertambah dua orang. Hal itu dinilai Kementerian Keuangan tidak mempengaruhi anggaran yang telah disiapkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi kemungkinan bertambahnya jumlah anggota MPR. Selama penyusunan APBN 2020, Sekretariat Jenderal MPR telah menyampaikan kebutuhan anggaran yang diperlukan dan telah disetujui olehnya.
Dia menjelaskan, apabila keputusan penambahan anggota telah disetujui, maka anggaran MPR akan ditambahkan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Pihak Kementerian Keuangan akan mengikuti yang sudah diputuskan oleh lembaga tinggi negara terkait dengan alat kelengkapannya.
"Kalau sudah ada keputusan terkait pembuatan formasi itu akan kami tambahkan anggarannya," ujarnya tanpa menjelaskan pos anggaran yang akan digunakan untuk penambahan tersebut.
Sebelumnya, sepuluh pimpinan MPR masa jabatan 2019-2024 telah resmi dilantik dalam sidang paripurna pelantikan dan pengucapan sumpah pimpinan MPR pada Kamis (3/10/2019) di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Sepuluh orang yang dilantik adalah Bambang Soesatyo dari Fraksi Partai Golongan Karya sebagai Ketua MPR, Ahmad Basarah (PDI-P), Ahmad Muzani (Gerindra), dan Lestari Moerdijat (Nasdem) sebagai Wakil Ketua MPR.
Sementara itu, enam nama lain berstatus anggota MPR adalah Jazilul Fawaid (PKB), Syarief Hasan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), Zulkifli Hasan (PAN), Arsul Sani (PPP), serta Fadel Muhammad mewakili Dewan Perwakilan Daerah (DPD).