Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembayaran melalui QRIS Bisa Bantu Tekan CAD

Ekonom Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan CAD melalui optimalisasi QRIS tidak akan berpengaruh langsung terhadap penurunan CAD.
  Bank Indonesia baru saja merilis standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking, dengan sebutan QR Code Indonesian Standard (QRIS).JIBI/Bisnis/Asteria Desi Kartika Sari
Bank Indonesia baru saja merilis standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking, dengan sebutan QR Code Indonesian Standard (QRIS).JIBI/Bisnis/Asteria Desi Kartika Sari

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan optimalisasi transaksi pembayaran melalui QRIS untuk mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) dinilai tidak akan berpengaruh banyak terhadap pengurangan defisit. Masih ada sejumlah hal yang perlu dijalankan secara bersamaan untuk dapat menekan defisit.

Ekonom Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan CAD melalui optimalisasi QRIS tidak akan berpengaruh langsung terhadap penurunan CAD.

Menurut Enrico, peningkatan sistem pada QRIS dilakukan semata-mata untuk mempermudah sistem pembayaran. Hak tersebut terutama sangat berguna bagi turis asing yang berpotensi menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Kebijakan ini tidak secara langsung mempengaruhi CAD Indonesia. Ini dilakukan untuk bergerak maju seiring dengan perkembangan teknologi," kata Enrico saat dihubungi pada Selasa (1/10/2019).

Ia melanjutkan, masih banyak yang harus dilakukan oleh pemerintah apabila ingin menekan CAD di bawah 3%, salah satunya dengan membuka akses ke tempat wisata. Pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan wisata seperti jalan, gedung pendukung, museum, dan sebagainya akan menarik minat wisatawan domestik dan luar negeri.

Selain itu, pemerintah juga harus memasarkan tujuan wisata tersebut ke dunia. Strategi pemasaran yang menarik, efisien, dan tepat sasaran dinilai akan mampu mendatangkan banyak wisatawan sesuai dengan target pasar yang ditentukan negara.

"Kebijakan QRIS ini memang akan membantu pengurangan defisit neraca jasa. Tetapi, tidak akan berpengaruh untuk mengurangi CAD," kata Enrico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper