Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan optimalisasi transaksi pembayaran melalui QRIS untuk mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) dinilai tidak akan berpengaruh banyak terhadap pengurangan defisit. Masih ada sejumlah hal yang perlu dijalankan secara bersamaan untuk dapat menekan defisit.
Ekonom Bank UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan CAD melalui optimalisasi QRIS tidak akan berpengaruh langsung terhadap penurunan CAD.
Menurut Enrico, peningkatan sistem pada QRIS dilakukan semata-mata untuk mempermudah sistem pembayaran. Hak tersebut terutama sangat berguna bagi turis asing yang berpotensi menarik lebih banyak wisatawan mancanegara ke Indonesia.
"Kebijakan ini tidak secara langsung mempengaruhi CAD Indonesia. Ini dilakukan untuk bergerak maju seiring dengan perkembangan teknologi," kata Enrico saat dihubungi pada Selasa (1/10/2019).
Ia melanjutkan, masih banyak yang harus dilakukan oleh pemerintah apabila ingin menekan CAD di bawah 3%, salah satunya dengan membuka akses ke tempat wisata. Pembangunan infrastruktur di sekitar kawasan wisata seperti jalan, gedung pendukung, museum, dan sebagainya akan menarik minat wisatawan domestik dan luar negeri.
Selain itu, pemerintah juga harus memasarkan tujuan wisata tersebut ke dunia. Strategi pemasaran yang menarik, efisien, dan tepat sasaran dinilai akan mampu mendatangkan banyak wisatawan sesuai dengan target pasar yang ditentukan negara.
"Kebijakan QRIS ini memang akan membantu pengurangan defisit neraca jasa. Tetapi, tidak akan berpengaruh untuk mengurangi CAD," kata Enrico.