Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan pengusaha kopi memperkirakan produksi kopi sampai kuartal III/2019 setidaknya telah mencapai 80% dari target tahun ini.
Untuk tahun ini, produksi diperkirakan bisa mencapai volume 720.000 ton, didukung dengan cuaca selama siklus produksi yang mendukung.
"Tahun ini produksi bisa mencapai 690.000 ton sampai 720.000 ton. Kalau sampai sekarang produksi sudah mencapai 80%," kata Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo saat dihubungi Bisnis, Senin (30/9/2019).
Moelyono mengemukakan tumbuhnya produksi tahun ini banyak ditopang oleh volume selama semester genap lantaran adanya pergeseran masa panen. Jika panen kopi biasanya terjadi pada April-Mei, Moelyono mengemukakan tahun ini petani mulai panen pada pertengahan Juni.
"Kenaikan produksi pada semester II ini karena masa panen sedikit bergeser. Petani mulai panen di pertengahan Juni setelah Lebaran," ujarnya.
Kenaikan produksi ini pun terlihat dari tren ekspor selama Agustus di sejumlah daerah sentra produksi. Moelyono memberi contoh ekspor kopi asal Lampung yang mencapai 20.095 ton pada Agustus, naik 15,6% dibanding Agustus 2018 sebesar 17.380 ton.
"Sebagai perbandingan,sejumlah daerah penghasil robusta utama di Indonesia mencatatkan ekspor sebesar 104.388 ton selama Januari sampai Agustus. Selama semester I sendiri ekspor sekitar 160.000 ton," imbuh Moelyono.
Perkiraan kalangan pengusaha terhadap produksi kopi ini hampir menyamai prediksi Kementerian Pertanian. Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Irmijati Nurbahar menyebutkan estimasi produksi kopi pada 2019 berada di angka 729.074 ton dengan produktivitas 785 kilogram per hektare.