Bisnis.com, JAKARTA -- Seiring dengan berakhirnya musim liburan, September 2019 diperkirakan akan mengalami deflasi 0,17% secara month-on-month (mom) dari Agustus 2019.
Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana menyatakan, perkiraan deflasi ini dipicu oleh penurunan harga bahan baku makanan seperti cabai.
"Berdasarkan forecast kami September secara [mom] deflasi, sekitar 0,17%," ujar Wisnu kepada Bisnis.com, Senin (30/9/2019).
Meski demikian secara (yoy), Wisnu memprakirakan inflasi September 2019 tercatat 3,51%.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik merilis angka inflasi Agustus 2019 sebesar 0,12% dan Inflasi Tahun Kalender 2019 adalah 2,48%.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menyatakan dari 82 kota ada 44 kota yang mengalami inflasi. Sisanya 38 kota tercatat mengalami deflasi. Secara (y-o-y), inflasi tercatat 3,49%.
Suhariyanto menyatakan dampak musim kemarau berpeluang menyebabkan inflasi yang akan terjadi sampai Oktober. Kondisi ini membuat produksi tanaman pangan perlu diwaspadai. Maka untuk menjaga pasokan pemerintah akan melakukan antisipasi untuk menjaga stabilitas harga.
Selain itu pergerakan harga emas akibat kondisi perekonomian global dan ketidakpastian global ikut membuat investor beralih ke investasi lain yang aman yakni emas.
"Ini alasan harga emas beberapa bulan naik signifikan," ujar Suhariyanto.