Bisnis.com, JAKARTA—Impor minyak mentah PT Pertamina (Persero) terus terpangkas seiring kesepakatan penjualan minyak mentah dari Lapangan Banyu Urip bagian ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ke Pertamina Integrated Supply Chain (ISC).
Jumlah pembelian minyak dari ExxonMobil ini sebanyak 650.000 barel untuk periode pengapalan September 2019.
Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina Hasto Wibowo mengatakan dengan adanya penjualan minyak mentah ini, Pertamina tidak perlu lagi mengimpor minyak dari Azerbaijan, Angola dan beberapa negara lainnya.
"Dengan adanya suplai ini, kita total sudah tidak mengimpor minyak jenis heavy crude lagi," katanya, dalam keterangan resmi, Sabtu (21/9/2019).
Adapun minyak mentah jenis Heavy Crude, merupakan bahan pembuat solar dan avtur. Selain itu, pasokan crude dari ExxonMobil membuat Pertamina tidak perlu khawatir kekurangan pasokan, menyusul kejadian kebakaran kilang Saudi Aramco akibat serangan drone.
"Kejadian di Saudi Aramco itu membuat kami telepon kesana kemari untuk memastikan reliability supply untuk ISC selanjutnya" katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Dirjen Migas Djoko Siswanto mengapresiasi penjualan minyak bagian KKKS untuk domestik ini.
"Kementerian ESDM tentunya senang sekali, bangga sekali kita bisa membeli minyak mentah dari ExxonMobil yang sudah sejak lama kami harapkan," ujarnya.
Minyak mentah ini adalah tambahan volume minyak ExxonMobil Cepu Limited yang dijual ke pasar setelah Domestic Market Obligation (DMO) terpenuhi.
Minyak yang dihasilkan dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro dan diolah di Fasilitas Pengolahan Pusat, yang memproduksi hingga 220.000 barel per hari.
Setelah diproduksi, minyak mentah dialirkan melalui jalur pipa sepanjang 95 kilometer ke Palang, Tuban, kemudian ke Kapal FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.
Sebelumnya, President ExxonMobil Cepu Limited Louise McKenzie mengatakan kesepakatan ini merupakan dukungan ExxonMobil untuk mendukung pasokan minyak mentah nasional.
"Pengapalan kargo ini akan dikirimkan ke kilang Pertamina untuk mendukung pasokan minyak mentah dalam negeri," katanya, katanya.