Bisnis.com, JAKARTA – Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (Meksi) 2019-2024 yang dirancang pemerintah patut diapresiasi karena memiliki tujuan serta implementasi yang jelas.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Regional Vice President Asia Pacific Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) Venkkat Ramanan saat ditemui di Jakarta pada Selasa (17/9/2019) siang.
Ramanan memuji langkah pemerintah Indonesia dalam membuat rencana strategis secara spesifik terhadap industri syariah di Indonesia. Hal tersebut menandakan keseriusan pemerintah dalam memanfaatkan industri syariah sebagai motor perekonomian negara pada masa depan.
Menurut Ramanan, strategi yang dicanangkan Indonesia merupakan rencana yang luas dan komprehensif. Dalam rencana tersebut, pemerintah membuat output-output yang diharapkan muncul secara spesifik dari setiap industri syariah.
“Dari yang saya lihat, Meksi 2019-2024 milik Indonesia merupakan rencana yang memiliki pendekatan holistik terhadap industri ini,” katanya.
Selain itu, Ramanan juga mengatakan Meksi yang dirancang amat terstruktur. Mereka juga memiliki langkah-langkah konkret dalam mengembangkan struktur tersebut per industri serta implementasinya di lapangan.
Salah satu hal yang menurutnya menarik adalah fokus dari rencana Indonesia. Pada masterplan tersebut, Indonesia menjelaskan serta mengkaji pola konsumsi dan bagaimana menghubungkannya dengan rencana dan target yang dicanangkan.
“Oleh karena itu, kami akan turut berusaha membantu Indonesia dalam usaha mencapai tujuan-tujuan dalam Meksi 2019-2024 dengan bekerja sama dengan Komite Nasional Keuangan Syariah [KNKS], utamanya dalam bidang pengembangan sumber daya manusia [SDM],” kata Ramanan.
Pada Mei 2019, pemerintah meresmikan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024, yang merekomendasikan empat langkah dan strategi utama.
Pertama, penguatan halal value chain dengan fokus pada sektor yang dinilai potensial dan berdaya saing tinggi. Kedua, penguatan sektor keuangan syariah dengan rencana induk yang sudah dituangkan dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) sebelumnya dan disempurnakan ke dalam rencana induk ini.
Ketiga, penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak utama halal value chain. Keempat, penguatan di bidang ekonomi digital utamanya perdagangan (e-commerce, market place) dan keuangan (teknologi finansial) sehingga dapat mendorong dan mengakselerasi pencapaian strategi lainnya.
Untuk menjalankan keempat strategi tersebut, Meksi 2019-2024 akan menjabarkan beberapa langkah dasar yang harus dilakukan, yaitu peningkatan kesadaran publik, peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, penguatan kapasitas riset dan pengembangan (R&D), penguatan fatwa, regulasi, dan tata kelola.