Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Agustus Turun, Bahan Baku Paling Signifikan

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan menurut golongan penggunaan barang, nilai impor untuk barang konsumsi pada Agustus 2019 tercatat US$1,37 miliar turun 6,71% (mtm), atau turun 12,11% (yoy).
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Angka impor Agustus 2019 yang mencapai US$14,20 miliar turun 8,53% dibandingkan dengan Juli 2019 dan turun 15,06% (yoy) akibat turunnya barang modal dan barang bahan baku.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan menurut golongan penggunaan barang, nilai impor untuk barang konsumsi pada Agustus 2019 tercatat US$1,37 miliar turun 6,71% (mtm), atau turun 12,11% (yoy).

Sementara itu, impor bahan baku atau penolong tercatat US$10,35 miliar dengan perubahan turun 8,17% (mtm) dan 18,06% turun secara (yoy). Untuk barang modal juga tercatat nilai impor sebesar US$2,48 miliar atau turun 10,93% (mtm), dan turun 5,83% (yoy).

"Angka impor ini terjadi penurunan dari jenis impor bahan baku dan modal barang," ungkapnya di kantor BPS, Senin (16/9/2019).

Sementara itu, nilai impor migas pada Agustus 2019 turun 6,73% atau US$117,6 juta, sedangkan nilai impor non migas turun 8,76% atau US$1,20 miliar.

Dia merincikan nilai impor kumulatif Januari-Agustus 2019 adslah US$111,88 juta atau turun 9,89%.

Secara rinci, penurunan impor migas pada Agustus 2019 disebabkan oleh turunnya impor seluruh komponen migas antara lain; minyak mentah US$2,6 miliar atau 41,98%, hasil minyak US$2,56 miliar atau 22,26%, dan gas US$311,3 juta atau 15,61%.

Selain itu, penurunan volume impor migas disebabkan juga oleh turunnya volume impor hasil minyak 4,30% dan gas 8,62%. Sebaliknya, impor minyak mentah naik 3,65%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper