Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KLHK : Titik Panas Tahun Ini Sangat Fluktuatif

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan sebaran titik panas pada tahun ini cenderung fluktuatif.
Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin berusaha memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Desa Kayu Arehh, Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, (18/8/2019). Sebanyak enam helikopter water boombing dan 1.512 orang personel gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan Sat Pol PP dikerahkan untung melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatra Selatan./ANTARA-Ahmad Rizki Prabu
Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin berusaha memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Desa Kayu Arehh, Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, (18/8/2019). Sebanyak enam helikopter water boombing dan 1.512 orang personel gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan Sat Pol PP dikerahkan untung melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatra Selatan./ANTARA-Ahmad Rizki Prabu

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan sebaran titik panas pada tahun ini sangat fluktuatif.

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan pada Kamis (6/9/2019), ada 6.890 titik panas (hotspot) terpantau melalui satelit Terra/Aqua. Namun, jumlah tersebut menurun drastis pada hari ini menjadi 2.967 titik panas hingga pukul 11.30 WIB. 

"Jadi turun naik. Riau 360 [hotspot], Jambi 568, Kalbar 537. Kemarin di Kalbar 803, Riau 84, ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI, Senin (9/9/2019). 

Jika dibandingkan dengan Agustus 2015, titip panas pada tahun ini jauh menurun. Pada Agustus 2015, terdapat 8.000 titik panas, sementara pada periode yang sama tahun ini sebanyak 3.800 titik panas.

Sementara itu pada September 2015 jumlahnya mencapai 25.512 titik, tetapi pada periode yang sama tahun ini sebanyak 3.115 titik panas.

Siti menambahkan cuaca mulai mendukung untuk melakukan pemadaman. Hujan buatan sudah bisa dilakukan di beberapa daerah. 

Pada 6 September 2019, hujan buatan sudah dilakukan di Riau dan Sumatra Selatan. "Dari koordinasi dengan BMKG, ini bisa diintensifkan lagi," katanya.

Selain hujan buatan, pihaknya juga melakukan upaya pemadaman melalui water bombing. Terdapat 46 pesawat milik BNPB, TNI, dan KLHK yang dilibatkan dengan rincian 18 unit di Riau, 11 di Sumsel, 7 di Kalbar, 7 di Kalteng, dan 3 di Jambi. 

"Water bombing sudah buang 239 juta liter air, dibandingkan tahun lalu 350 juta liter. Usaha masih terus kita lakukan dan kita kontrol dengan baik,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper