Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 1.992 Perlintasan KA di Pantura, untuk Mengurangi Butuh Rp10 Triliun!

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli menuturkan dalam proyek tersebut terdapat 1.992 perlintasan sebidang sepanjang Jakarta menuju Surabaya.
Sejumlah petugas mengevakuasi bus yang tertabrak kereta api Argo Parahyangan KA-32 jurusan Gambir - Bandung di Warung Bambu, Karawang, Jawa Barat, Senin (26/08/2019). Kecelakaan tersebut terjadi akibat bus dengan nomor polisi T 7915 DC mogok di tengah perlintasan kereta api./ANTARA FOTO-M Ibnu Chazar
Sejumlah petugas mengevakuasi bus yang tertabrak kereta api Argo Parahyangan KA-32 jurusan Gambir - Bandung di Warung Bambu, Karawang, Jawa Barat, Senin (26/08/2019). Kecelakaan tersebut terjadi akibat bus dengan nomor polisi T 7915 DC mogok di tengah perlintasan kereta api./ANTARA FOTO-M Ibnu Chazar

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memproyeksikan ongkos pembangunan perlintasan tidak sebidang dengan 400 titik jalan layang atau fly over dalam pembangunan proyek kereta semi cepat Jakarta--Surabaya mencapai Rp10 triliun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli menuturkan dalam proyek tersebut terdapat 1.992 perlintasan sebidang sepanjang Jakarta menuju Surabaya atau sering disebut pantai utara (Pantura) Jawa. Namun, tidak seluruh perlintasan tersebut akan dibangun tidak sebidang.

Perlintasan sebidang adalah perpotongan jalur kereta api dengan jalan raya, yang membuat pertemuan moda kereta dengan angkutan jalan raya seperti sepeda motor dan mobil terjadi.

Pada perlintasan sebidang, lanjutnya, kerap terjadi kecelakaan yang berdasarkan data, sehari terjadi 1 orang korban meninggal akibat kecelakaan di perlintasan tersebut.

"Kalau kita lakukan tidak sebidang membutuhkan biaya tidak murah. Beberapa akan ada penggabungan, sudah dididentifikasi ada 400 fly over dengan peningkatan kereta api kita perkirakan [biayanya] Rp10 triliun," terangnya, Jumat (6/9/2019).

Dia menyatakan biaya itu cukup mahal, tetapi demi keselamatan memang perlu investasi yang cukup besar.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa terkait rencana pembangunan jalur tersebut, pemerintah masih melakukan negosiasi dengan Jepang untuk pinjaman dana.

"Tentu dengan suatu perjanjian yang katakanlah berimbang dan cepat. Kita juga ingin ini segera cepat dan lebih berimbang dan kita dapat kemanfaatan diantaranya tingkat komponen dalam negeri [TKDN]," tuturnya.

Dia menuturkan studi kelayakan proyek sudah dimulai dan dalam waktu dekat akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk hasil studi tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper