Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Benih Patin Bergantung pada Dukungan Daerah

Kebutuhan patin fillet dalam negeri mencapai 1.000 ton per bulan. Untuk itu, industri membutuhkan pasokan sekitar 3.000 ton ikan patin sebagai bahan baku
Ikan patin/Istimewa
Ikan patin/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Kebutuhan patin fillet dalam negeri mencapai 1.000 ton per bulan. Untuk itu, industri membutuhkan pasokan sekitar 3.000 ton ikan patin sebagai bahan baku

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto mengatakan ada kesulitan pasokan benih atau bibit ikan lantaran kemarau yang panjang. Kemarau menyebabkan fluktuasi suhu yang akhirnya mengganggu tingkat reproduksi ikan dan menghambat pertumbuhan benih. 

Kendati demikian, dia meyakini efek kemarau ini tidak akan terlalu berdampak. Pasalnya, pasokan benih antardaerah di Indonesia saling tutup menutup. 

“Mengingat musim kemarau tidak terjadi di seluruh belahan Indonesia, ada yang sudah hujan, ada yang kering dan lain-lain sehingga [kekurangan pasokan] 8 bulan ke depan pun tidak terlalu signifikan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (5/9/2019). 

Adapun, pembenihan dengan sistem indoor dan penerapan recirculating aquaculture system (RAS) dinilai bisa menjadi solusi untuk menjaga kestabilan pasokan bibit ikan. 

Sementara itu, produksi patin olahan dalam negeri diprediksi akan mandek dalam 8 bulan ke depan lantaran tidak adanya bibit yang bisa ditebar dalam 2 bulan terakhir. 

Ketua Bidang Industri Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia (APCI) Sudiarso menyebutkan 2 bulan terakhir, para pembudi daya patin mengalami kesulitan untuk mendapatkan bibit akibat musim kemarau panjang. 

“Bibitnya enggak ada. Ikan yang harusnya ditanam kemarin itu, nanti akan dipanen 8 bulan lagi, [tapi] enggak ada yang ditanam,” kata Sudiarso kepada Bisnis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper