Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2018, Realisasi PINA Capai Rp47 Triliun

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat realisasi Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) capai Rp47 triliun.
CEO Pembiayaan Investasi Non-Anggaran (PINA) Pemerintah Ekoputro Adijayanto (kiri) didampingi Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
CEO Pembiayaan Investasi Non-Anggaran (PINA) Pemerintah Ekoputro Adijayanto (kiri) didampingi Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (21/5/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat realisasi Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) capai Rp47 triliun.

Chief Executive Office Pembiayaan Investasi non-Anggaran Pemerintah atau PINA Eko Putro Adijayanto menyatakan tahun lalu target PINA adalah Rp35 triliun. Untungnya, realisasi PINA tahun lalu melampaui target yakni sebesar Rp47 triliun.

"Awalnya sampai dengan kuartal II atau III kurang dari Rp10 triliun, tetapi per akhir tahun 2018 pencapaian project yang difasilitasi PINA adalah Rp47 triliun," ujar Eko Putro kepada Bisnis.com, Kamis (22/8/2019).

Dia memerinci, proses kerja PINA pada awal tahun umumnya terkait dengan penyiapan dan seleksi proyek. Eko menilai proyek yang potensial mengandalkan PINA adalah proyek yang feasible dan bankable. "Sehingga target tidak diukur cara kuartalan," ujarnya.

Asal tahu saja, PINA adalah salah satu unit khusus di bawah Bappenas. Unit ini bertugas khusus untuk memprospek kerja sama dengan investor.

Beberapa opsi yang ditawarkan kepada investor melalui PINA adalah model pembiayaan kreatif proyek di Indonesia di luar skema utang atau dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bisnis.com mencatat dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 pembiayaan agenda prioritas sekitar Rp230,4 triliun akan ditawarkan kepada pihak swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper