Bisnis.com, JAKARTA — PT Dumai Tirta Persada, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. bakal memulai konstruksi sistem penyediaan air minum (SPAM) Dumai pada September 2019. Proyek itu menjadi portofolio terbaru Adhi Karya di sektor air minum.
Direktur QHSE dan Pengembangan Adhi Karya Partha Sarathi mengatakan pada tahap awal Dumai Tirta akan membangun infrastruktur air minum dengan kapasitas 50 liter per detik (lpd) dari total kapasitas yang akan dibangun sebesar 450 lpd.
Selanjutnya pembangunan SPAM sampai dengan kapasitas terpasang ditargetkan selesai dalam tiga tahun mendatang. “Kami coba dulu 50 liter [per detik], nanti PDAM akan salurkan ke industri sehingga cashflow dia lebih lancar,” jelasnya kepada Bisnis di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Sebagaimana diketahui, Dumai Tirta akan menjual produksi air baku ke PDAM Tirta Dumai Bersemi dengan tarif Rp5.535 per meter kubik. Secara keseluruhan, SPAM Dumai akan memasok air bersih untuk 20.300 sambungan langganan atau setara 101.500 jiwa di empat kecamatan di Kota Dumai.
Menurut Partha, biaya pembangunan untuk tahap pertama berasal dari ekuitas Dumai Tirta sebesar Rp50 miliar. Sementara itu, kalangan perbankan juga disebut berminat membiayai proyek ini lewat pinjaman dengan porsi maksimal 70% dari nilai investasi sebesar Rp480 miliar.
Untuk diketahui, SPAM Dumai merupakan portofolio paling anyar yang dimiliki Adhi Karya. Perseroan memenangkan lelang pengusahaan SPAM Dumai selama 25 tahun lewat skema prakarsa badan usaha atau unsolicited.
Adhi Karya menggandeng PT Adaro Tirta Mandiri, anak usaha PT Adaro Energy Tbk. dalam proyek SPAM Dumai. Kedua belah pihak berbagi saham di Dumai Tirta dengan porsi masing-masing 51 persen dan 49 persen. Sebelumnya, Dumai Tirta Persada sudah meneken perjanjian kerja sama (PKS) dengan PDAM Tirta Dumai Bersemi pada 14 April 2019 lalu.