Bisnis.com, JAKARTA – Nilai ekspor udang Indonesia ke dua negara tujuan utama, yakni Amerika Serikat dan Jepang, turun pada paruh pertama 2019 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor udang Indonesia ke Amerika mengalami penurunan sebesar 8,69 persen dari US$566,40 juta ton pada paruh pertama tahun lalu menjadi US$494,39 juta pada periode yang sama tahun ini.
Penurunan nilai ekspor ke negeri Paman Sam ini juga diikuti oleh penurunan volume dari 60.700 ton pada semester I/2018 menjadi 60.210 ton pada periode yang sama tahun ini.
Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Kelautan dan Perikanan Machmud mengatakan penurunan kinerja ekspor udang Indonesia ke pasar Amerika baik dari segi volume dan jumlah ini merupakan cerminan dari kondisi pasar udang yang terjadi di negara tersebut.
“Total impor udang Amerika Serikat mengalami penurunan baik secara volume maupun nilai yaitu masing-masing sebesar 5,8 persen untuk volume dan 14,5 persen dari sisi nilai,” ujarnya kepada Bisnis baru-baru ini.
Selain itu, penurunan nilai ekspor ini juga dipengaruhi oleh melemahnya harga udang di pasar Amerika, khususnya di kuartal I/2019 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Harga udang di pasar Amerika melemah sebesar 9,3 persen dari US$9,79 per kilogram (kg) menjadi US$8,88 per kg.
Adapun, terkait penurunan serapan udang secara global oleh Pasar Amerika Machmud mengakui pihakya masih belum mengetahui penyebabnya.
“Ini agak aneh Amerika tiba-tiba turun, [volume impor] udangnya. Kita cek kenapa demand-nya turun,” tambahnya.
Pelemahan harga juga menjadi penyebab turunnya nilai ekspor udang Indonesia ke Jepang. Penurunan harga udang di Jepang dilaporkan mencapai 6,33 persen dari US$10,93 per kg di kuartal I/2018 menjadi USS10,23 per kg di periode yang sama 2019.
Adapun, dari segi volume, ekspor udang Indonesia ke Jepang masih mencatatkan peningkatan sebesar 3,71 persen dari 15.640 ton di semester I/2018 menjadi 16.220 ton di periode yang sama 2019.
Lebih lanjut, Machmud menjelaskan bahwa penurunan harga udang global ini terjadi lantaran meningkatnya pasokan dari beberapa negara produsen utama seperti India, Argentina, dan Meksiko di pasar Amerika dan Jepang.