Bisnis.com, JAKARTA – PT Shell Lubricants Indonesia mengaku sedang memikirkan rencana penambahan kapasitas produksi dari pabrik pelumas yang berada di Marunda, Bekasi.
Direktur Pelumas PT Shell Indonesia Dian Andyasuri mengatakan selama 20 tahun berkecimpung dalam produksi pelumas, perseroan terus melihat peluang-peluang baru dalam mengembangkan bisnis di Indonesia. Salah satunya mengenai kemungkinan peningkatan kapasitas produksi.
Adapun saat ini pabrik pelumas Shell yang berada di Marunda, Bekasi memiliki kapasitas produksi sebesar 136 juta liter atau sebanding dengan 120 ribu ton pelumas setiap tahunnya. “Kita sedang melihat itu [rencana penambahan kapasitas produksi pelumas],” katanya, Selasa (30/8/2019).
Dian menjelaskan Shell memiliki komitmen untuk terus bertumbuh di Indonesia. Apabila kapasitas produksi dilihat untuk perlu ditambah, maka perseroan akan melakukan peningkatan kapasitas.
Apalagi saat ini penjualan pelumas Shell dinilai cukup menggembirakan. Meskipun tidak menyebut angka pasti mengenai realisasi penjualan, Dian memastikan penjualan Shell saat ini sesuai dengan target perseroan. Selain itu, realisasi penjualan pelumas tersbeut juga sesuai dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pelumas Shell memiliki pangsa pasar yang cukup luas di Indonesia dengan melayani pengendara motor hingga pelangggan industri.
“Tetapi kita tidak membatasi [kapasitas produksi], karena Shell benar-benar berkomitmen untuk terus bertumbuh di Indonesia,” katanya.
Shell memulai kontribusinya di industri migas Indonesia sejak lebih dari 100 tahun lalu dengan penemuan minyak pertama di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Saat ini Shell merupakan mitra strategis Inpex, operator Masela PSC yang meliputi lapangan gas Abadi.
Di bisnis hilir migas, Shell memiliki lebih dari 100 SPBU di Jabodetabek, Bandung, Sumatera Utara, dan Jawa Timur. Pada tahun 2006, Shell memulai bisnis Commercial Fuels (bahan bakar komersial), Marine (perkapalan) dan Bitumen (aspal) di Indonesia.
Selain itu Shell menyediakan produk pelumas dan dukungan teknis kepada para pelanggan di sektor industri, transportasi, dan pertambangan.