Bisnis.com, JAKARTA -- Manajemen PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjelaskan langkah mitigasi kelistrikan di Ibu Kota.
Ikhsan Asaad, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, mengatakan pihaknya akan memperkuat pasokan listrik di Jakarta dengan masuknya pasokan tenaga listrik sebesar 2.000 MW pada tahun ini dan tahun depan, sehingga tidak tergantung dengan pasokan dari timur.
“Di Jakarta ada power plant besar, yaitu Pembangkit Muara Karang 1.500 MW, dan Pembangkit Tanjung Priok 2.000 MW yang akan kami perkuat agar ada back up yang jika terjadi kejadian seperti kemarin,” kata Ikhsan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Ikhsan Asaad, menemui Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk menjelaskan langkah-langkah mitigasi perkuatan listrik di DKI Jakarta, salah satunya tahun 2019 dan 2020 akan masuk pasokan listrik tambahan sebesar 2000 Mega Watt.
Dalam kesempatan itu, Ikhsan juga menjelaskan gangguan jaringan transmisi 500 kV Ungaran—Pemalang sebagai penyebab padamnya listrik di Ibu Kota pada Minggu (4/8/2019) siang, dan pemadaman terencana pada Senin (5/8/2019).
Terputusnya transmisi di bagian utara pada saat jalur transmisi di tengah sedang dipadamkan untuk pemeliharaan, menyebabkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan.
Hal itu diikuti dengan gangguan pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa. Gangguan tersebut akhirnya mengakibatkan aliran listrik di DKI Jakarta, sebagian Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah padam.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi tindakan cepat korektif dari PLN dalam keadaan krisis kemarin.
“Perlu diketahui, kami berkomunikasi sangat intensif. Begitu kejadian, dalam hitungan menit saya dan Pak Ikhsan sudah berkomunikasi dan langsung mengantisipasi apa saja yang perlu langkah cepat. Intinya, Pemerintah DKI Jakarta mengapresiasi tindakan cepat yang dilakukan di saat situasi krisis yang dialami Jakarta,” kata Anies.
Berdasarkan Permen ESDM No. 27/2017, kompensasi untuk pelanggan atas padamnya listrik juga akan diberikan sebesar 20% dari biaya abonemen kepada pelanggan subsidi, atau sebesar 35% dari biaya abonemen untuk pelanggan nonsubsidi sesuai dengan Tingkat Mutu Pelayanan.
Kompensasi akan diberikan secara otomatis dalam bentuk potongan tagihan listrik di bulan berikutnya bagi pelanggan pascabayar atau tambahan token listrik bagi pelanggan prabayar.