Bisnis.com, JAKARTA-- PT Kereta Commuter Indonesia menyatakan kereta rel listrik Commuter Line hanya sempat melayani sebanyak 33 persen dari rata-rata jumlah penumpang harian akibat gangguan listrik yang terjadi di wilayah Jabodetabek pada Minggu (4/8/2019).
VP Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan bahwa rata-rata jumlah penumpang sekitar 900.000 orang hingga 1 juta orang per hari. Adapun, dalam masa puncaknya bisa mencapai hingga 1,1 juta penumpang dalam sehari.
"Kemarin [Minggu], jumlah pelanggan yang sempat terlayani 336.712 orang. Jumlah pembatalan mencapai 42.506 tiket," katanya kepada Bisnis.com, Senin (5/8/2019).
Dia menambahkan jumlah kereta batal sebanyak 512 KA. Dalam hari yang sama juga sempat terjadi keterlambatan kurang lebih 10 menit di Central Line dari Bogor dan Bekasi.
Namun, Anne melanjutkan data tersebut masih sementara karena masih terdapat proses pengembalian tiket bagi pengguna yang perjalanannya terdampak pemadaman listrik. Pelayanan refund tiket dilayani di loket seluruh stasiun hingga 11 Agustus 2019.
Pada Senin (5/8/2019) pukul 04.00 WIB KRL sudah kembali beroperasi normal. Dari sampai dengan pukul 20.00 WIB, KRL telah melayani 655 perjalanan dari 958 perjalanan per hari. Sementara, volume pengguna yang dapat dilayani dalam kurun waktu yang sama telah mencapai 748.613 penumpang.
Gangguan listrik yang terjadi sejak 11.49 WIB tersebut membuat KRL berhenti beroperasi hingga 16 jam. Adapun, KRL Jabodetabek sudah beroperasi normal antara lain relasi Jakarta Kota - Tanjung Priok PP, Jakarta Kota - Bogor PP, Jatinegara/Angke - Nambo/Bogor PP, Jakarta Kota - Bekasi / Cikarang PP, Tanah Abang - Rangkasbitung PP, dan Duri - Tangerang PP.