Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Tambang Lesu, Kinerja Penerimaan PPh Korporasi Seret

Penerimaan pajak sektor tambang melorot dibandingkan dengan semester I/2018. Hal ini disebabkan oleh anjloknya harga komoditas di pasar global.
Truk siap mengangkut bijih besi di salah satu tambang milik Fortescue Metals Group Chichester Hub, di Pilbara, Australia Barat, Kamis (29/11/2018)./Reuters-Melanie Burton
Truk siap mengangkut bijih besi di salah satu tambang milik Fortescue Metals Group Chichester Hub, di Pilbara, Australia Barat, Kamis (29/11/2018)./Reuters-Melanie Burton

Bisnis.com, JAKARTA - Penerimaan pajak sektor tambang melorot dibandingkan dengan semester I/2018. Hal ini disebabkan oleh anjloknya harga komoditas di pasar global.

Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan, pada periode Januari – Juni 2019, pertumbuhan sektor pertambangan sebesar -14,0% jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 2018 yang mencapai 80,3%.

"Tekanan terbesar dihadapi oleh 2 subsektor utama yaitu pertambangan batu bara dan pertambangan bijih logam," kata Robert yang dikutip Bisnis.com, Selasa (6/8/2019).

Adapun faktor utama yang menyebabkan kontraksi sektoral adalah penurunan harga komoditas tambang di pasar global.

Kontraksi profitabilitas perusahaan pertambangan menyebabkan pertumbuhan PPh Badan sektor tersebut tumbuh negatif sebesar minus 11,9%.

Selain itu, faktor yang juga mempengaruhi kinerja sektor pertambangan adalah pertumbuhan restitusi yang mencapai 11% karena adanya pengembalian
pajak akibat putusan pengadilan yang memenangkan Wajib Pajak.

"Jadi ada beberapa putusan yang Ditjen Pajak kalah di pengadilan, sehingga kami melakukan pengembalian pajak," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper