Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Forum Bisnis Indonesia-Rusia Hasilkan Kerja Sama Bernilai Rp15,82 Triliun

Nilai kerja sama paling tinggi adalah antara PT Asia Starch International dan PT Dredolf, yang berjumlah US$1,1 miliar, terkait pembangunan pabrik tepung terintegrasi.
Suasana Forum Bisnis Indonesia-Rusia 2019 yang mempertemukan para pengusaha Indonesia dengan pebisnis Rusia di Moskow, Rusia, Kamis (1/8/2019)./Dok. Twitter KBRI Moskow @kbrimoskow
Suasana Forum Bisnis Indonesia-Rusia 2019 yang mempertemukan para pengusaha Indonesia dengan pebisnis Rusia di Moskow, Rusia, Kamis (1/8/2019)./Dok. Twitter KBRI Moskow @kbrimoskow

Bisnis.com, MOSKOW – Forum Bisnis Indonesia–Rusia menghasilkan 13 kesepakatan bisnis dengan nilai total Rp15,82 triliun .

Dalam forum yang diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia di Moskow, Rusia pada Kamis (1/8/2019) pukul 13.00 waktu setempat, lahir 13 Memorandum of Understanding (MoU). Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh 13 perusahaan dan bernilai US$1,11 miliar atau setara dengan Rp15,82 triliun.

Nilai kerja sama paling tinggi adalah antara PT Asia Starch International dan PT Dredolf, yang berjumlah US$1,1 miliar. Kemitraan tersebut mencakup pembangunan pabrik tepung terintegrasi, yang ditargetkan menjadi yang terbesar di Asia.

Ada pula perjanjian antara PT Mayora Indah Tbk. dengan FT Service LLC yang bernilai US$2,5 juta. Perjanjian ini untuk perdagangan produk kopi dan permen.

Kemudian, PT Ritz Gallery dan Investstroy Co. Ltd. Perjanjian keduanya berupa perdagangan produk furnitur senilai US$2 juta.

Selain itu, ada 10 kerja sama lainnya antara perusahaan Indonesia dengan Rusia yang nilainya belum disebutkan. Di antaranya adalah PT Dian Niaga Yogyakarta dengan Intro Gropu LTD dan PT Industri Kamu Borobudur dengan Greenwood LLC.

Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus Wahid Supriyadi mengatakan nilai perdagangan antara Rusia dengan Indonesia masih relatif kecil, yakni US$2,6 juta. Dia berharap hadirnya forum bisnis kerja sama perdagangan ini bisa membuat hubungan ekonomi antara kedua negara berlangsung lebih erat.

“Ada beberapa sektor usaha yang ditandatangani hari ini, mulai dari furnitur, palm sugar, hingga produk makanan lainnya,” pungkas Wahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper