Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Jasa Armada Indonesia Semester I/2019 Turun 18,8 Persen

Sikap pelaku usaha yang menunda rencana bisnisnya menyebabkan penurunan aktivitas di pelabuhan sehingga anak perusahaan PT Pelindo II (Persero) atau IPC ini hanya mengantongi laba bersih Rp49,9 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Dirut PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPC Marine) Dawam Atmosudiro (kanan) didampingi Direktur Keuangan dan SDM Herman Susilo memberikan penjelasan saat paparan publik, di Jakarta, Kamis (13/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Dirut PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPC Marine) Dawam Atmosudiro (kanan) didampingi Direktur Keuangan dan SDM Herman Susilo memberikan penjelasan saat paparan publik, di Jakarta, Kamis (13/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) turun 18,8 persen secara tahunan pada semester I/2019 karena kondisi perekonomian global yang kurang menggembirakan di tengah penyelenggaraan Pilpres 2019.

Sikap pelaku usaha yang menunda rencana bisnisnya menyebabkan penurunan aktivitas di pelabuhan sehingga anak perusahaan PT Pelindo II (Persero) atau IPC ini hanya mengantongi laba bersih Rp49,9 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Pesta demokrasi yang berlangsung pada kuartal II/2019 dan sikap wait and see para pelaku usaha menyebabkan kunjungan kapal (ship call) yang dilayani 
oleh perseroan mengalami penurunan.

Kondisi itu berdampak signifikan terhadap pencapaian pendapatan usaha periode Januari-Juni 2019 yakni turun 9.4 persen (y-o-y) menjadi Rp327,1 miliar.

Namun, Direktur Utama PT Jasa Armada Indonesia Tbk. Dawam Atmosudiro berharap performa bottom line pada Januari-Juni tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pencapaian pertumbuhan laba bersih tahun ini.

"Selain itu, bisnis yang tertunda di semester I/2019 diharapkan akan melimpah di semester II/2019, di samping upaya pengembangan pasar yang tetap dilakukan secara kontinyu," katanya dalam siaran pers, Kamis (1/8/2019). 

Menurut Dawam, ekspektasi membaiknya aktivitas bisnis pada sisa tahun ini yang dapat mendorong peningkatan volume kapal yang dilayani, mendorong perseroan optimistis kinerja kuartal III/2019 dan kuartal berikutnya lebih baik.

"Ini menyebabkan pencapaian full year 2019 berpotensi mengalami pertumbuhan double digit," ujarnya. 

Dari sisi tingkat profitabilitas ratio, tekanan margin masih berlanjut terutama disebabkan oleh penurunan top line selama semester I/2019, tetapi secara keseluruhan masih inline. Pertumbuhan pemanduan di bisnis terminal khusus yang tercatat melonjak juga sesuai dengan ekspektasi perseroan.

Emiten dengan kode saham IPCM ini selama ini bergerak dalam bidang pelayanan jasa pemanduan dan jasa penundaan dengan pangsa pasar utama kegiatan pelayanan kapal di seluruh wilayah kerja IPC yang meliputi 11 pelabuhan.

Pada 2017, JAI memperluas sayap bisnisnya dengan melayani angkutan laut (shipping) dan pengelolaan kapal. Setahun berikutnya, perseroan memperluas pelayanan jasa pemanduan dan penundaan di Tersus Bayah di Banten dan Tanjung Jabung di Jambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper