Bisnis.com, JAKARTA -- Perlambatan penyaluran kredit menjadi salah satu penyebab perlambatan pertumbuhan likuiditas perekonomian alias uang beredar (M2) pada Juni 2019.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang Bisnis.com kutip Rabu (31/7/2019), faktor yang memengaruhi perlambatan pertumbuhan M2 adalah penurunan operasi keuangan pemerintah dan perlambatan penyaluran kredit.
Penyaluran kredit pada Juni 2019 tumbuh 9,9% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Mei 2019 sebesar 11,1% (yoy).
Perlambatan penyaluran kredit tersebut terjadi baik pada golongan debitur korporasi maupun perseorangan. Kredit kepada korporasi tumbuh 12% atau melambat dibandingkan dengan 13,6% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, kredit kepada debitur perorangan naik 8,9% pada Juni 2019 (yoy) atau lebih rendah dibandingkan dengan 9,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Adapun, operasi keuangan pemerintah menurun sebesar -12,7% (yoy), setelah mencatat kenaikan 5,5% (yoy) pada Mei 2019 yang disebabkan oleh penurunan tagihan kepada Pemerintah Pusat.
Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih turun sebesar -2,2% (yoy) pada Juni 2019, membaik dibandingkan dengan -3,2% (yoy) pada bulan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan kewajiban sistem moneter kepada bukan penduduk yaitu berupa DPK, surat berharga, maupun pinjaman baik dalam rupiah maupun valas.