Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat khususnya pelanggan PLN diminta untuk waspada terhadap aksi penipuan baru dengan modus salah kirim omor token listrik.
Pelaku melancarkan aksinya dengan salah kirim nomor token listrik kepada calon korban. Kemudian target penipuan diminta untuk mengirimkan kembali nomor tersebut kepada pelaku.
Penipu ini memiliki keahlian untuk membobol identitas dan password korban pada akun bank, kemudian mengambil uang yang ada di rekening tersebut.
"PLN mengimbau kepada semua masyarakat untuk selalu waspada. Jangan hiraukan SMS maupun pesan Whatsapp yang meminta untuk mengirim ulang kode token listrik," kata Ikhsan Asaad, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Rabu (31/7/2019).
Nomor token listrik PLN berjumlah 20 digit yang hanya bisa dimasukkan pada kWh meter prabayar yang nomor meternya sesuai. Token listrik tidak bisa digunakan pada kWh meter lain yang nomor langganannya tidak sama.
Untuk mengetahui riwayat pembelian token listrik, masyarakat bisa menggunakan aplikasi PLN Mobile maupun menghubungi channel Contact Center PLN 123.
"Saat ini token PLN tidak sedang diretas oleh siapapun. Kalau ada yang mengatakan demikian bisa jadi itu modus penipuan," tambah Ikhsan.
Masyarakat bisa langsung menghubungi Contact Center PLN 123 atau kantor PLN terdekat apabila ada hal-hal terkait informasi kelistrikan yang diragukan.