Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Kuartal II/2019 Naik 13,7 Persen

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut realisasi investasi kuartal II/ 2019 mencapai Rp200,5 triliun atau naik sebesar 13,7% dibandingkan dengan periode yang sama 2018.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/7/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut realisasi investasi kuartal II/ 2019 mencapai Rp200,5 triliun atau naik sebesar 13,7% dibandingkan dengan periode yang sama 2018.

Selama kuartal II/2019, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp95,6 triliun (naik 18,6%) dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp104,9 triliun (naik 9,6%) dibandingkan dengan periode yang sama 2018.

Jika dicermati angka realisasi kuartal II/2019, dibandingkan dengan realisasi kuartal I/2019, terlihat adanya kenaikan walau hanya tumbuh sekitar 2,8%. Menurut BKPM hal ini mengindikasikan adanya peluang peningkatan realisasi investasi setelah semester I/2019.

"Tentunya tidak lepas dari kondisi politik dalam negeri yang semakin stabil setelah penetapan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019–2024,” kata Kepala BKPM Thomas Lembong dalam konferensi pers di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (30/7/2019).

BKPM juga merilis data realisasi investasi periode semester I/2019 yang mencapai Rp395,6 triliun, terdiri atas realisasi PMDN sebesar Rp182,8 triliun (naik 16,4%) dan realisasi PMA sebesar Rp212,8 triliun (naik 4,0%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dengan total penyerapan tenanga kerja mencapai 490.715 tenaga kerja Indonesia yang terserap.

”Realisasi investasi periode Januari-Juni 2019 masih didominasi sektor infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, pembangkit listrik dan konstruksi. Terlihat juga bahwa investasi infrastruktur yang membutuhkan anggaran besar dan sifatnya multiyears, tetap ada realisasinya dengan kondisi ekonomi global dan regional yang penuh tantangan dan ketidakpastian,” lanjut Thomas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper