Bisnis.com, JAKARTA–United Nations Development Programme (UNDP) melihat generasi milenial punya minat dan kepedulian yang tinggi atas instrumen investasi yang sejalan dengan keberlangsungan lingkungan.
Seperti diketahui, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggandeng UNDP dalam rangka mengembangkan studi atas green sukuk ritel.
Dengan adanya green sukuk ritel, kedepannya individu-individu dapat berpartisipasi layaknya surat berharga negara (SBN) lain yang diterbitkan oleh pemerintah yaitu saving bond ritel (SBR) dan sukuk tabungan (ST) yang beberapa kali diterbitkan oleh pemerintah.
"Pemerintah sudah sering menerbitkan sukuk ritel dan beberapa kali hasilnya bagus dan kita lihat komitmen pemerintah kuat untuk green policy," ujar National Project Manager UNDP Indonesia Muhammad Didi Hardiana, Kamis (25/7/2019).
Didi mengatakan pihaknya saat ini sedang mengkaji proyek-proyek yang sudah dicanangkan oleh pemerintah dalam rangka memitigasi perubahan iklim.
"Kita coba bantu seleksi dan identifikasi mana yang kira-kira mempunyai dampak yang paling besar untuk Indonesia dan masyarakat," katanya.
Green sukuk ritel kedepannya perlu diarahkan kepada proyek-proyek yang memiliki dampak lingkungan sesuai dengan rencana aksi yang telah dicanangkan.
Penggunaannya pun kedepannya bakal berbeda dibandingkan dengan sukuk ritel yang selama ini sudah sering diterbitkan yang dialokasikan untuk pembangunan yang tidak berskala besar seperti pembangunan sekolah dan lain sebagainya.