Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menggelontorkan dana Rp85 miliar untuk merevitalisasi 73 jembatan timbang yang rencananya bakal dioperasikan serentak pada Agustus mendatang.
Direktur Prasarana Ditjen Darat Kemenhub, Risal Wasal menuturkan pihaknya tengah menyiapkan 52 jembatan timbang atau Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) untuk melengkapi 21 jembatan timbang yang sudah beroperasi.
"Saat ini kita sedang menyiapkan, sudah 21 berjalan, tahun ini sampai 73 unit akan kita siapkan jembatan timbang online itu hingga akhir tahun, terintegrasi terdata dengan big data kita, dilengkapi. Sementara 18 UPPKB akan dilengkapi alat ukur dimensi," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (24/7/2019).
Jembatan timbang online yang dimaksud yakni pemberlakukan fasilitas CCTV di luar jembatan timbang yang dapat mengidentifikasi angkutan barang, menghitung dan mengukurnya.
Sensor tersebut terintegrasi dengan fasilitas big data milik Kemenhub sehingga angkutan logistik yang tidak memasuki jembatan timbang dapat langsung terdeteksi dan langsung dilaporkan melalui sistem ke Kantor Kepolisian terdekat.
Selain fasilitas itu, juga dipasang sensor pada 18 jembatan timbang untuk mengidentifikasi dimensi kendaraan hingga muatan kendaraan yang langsung menunjukkan jenis pelanggaran dan denda yang harus dibayarkan. Untuk fasilitas sensor ini saja menghabiskan biaya mencapai Rp9,5 miliar.
Baca Juga
"Ini yang sensor dimensi di dalam [18] jembatan timbang, dimensi itu biayanya Rp9,7 miliar, yang CCTV dan traffic counting itu Rp9,5 miliar untuk 21 jembatan timbang," terangnya.
Lebih lanjut sensor CCTV akan dipasang di 73 jembatan timbang mulai Agustus mendatang. Sementara itu, sensor dimensi di dalam jembatan timbang tersedia di 73 unit baru pada 2020 mendatang.
Selain itu, Kemenhub juga menambah personel dengan menggandeng PT Surveyor Indonesia dalam rangka memastikan kualitas SDM dan standar pelayanan minimum (SPM) dari 73 jembatan timbang tersebut. Total investasi yang dikeluarkan mencapai Rp66 miliar.