Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perum PPD Serius Pakai Bus Listrik Hingga 450 Unit

Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta menyatakan secara bertahap akan mendatangkan 450 unit bus listrik hingga 2023.
Voith siap masuk pasar kendaraan listrik dengan sistem penggerak baru bus bertenaga listrik. /IAA
Voith siap masuk pasar kendaraan listrik dengan sistem penggerak baru bus bertenaga listrik. /IAA

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta menyatakan secara bertahap akan mendatangkan 450 unit bus listrik hingga 2023.

Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa menuturkan pihaknya akan mengikuti kebijakan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang meminta bus rapid transit (BRT) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengoperasikan bus listrik.

"PPD itu terkontrak 500 unit bus [dengan Transjakarta], dari 500 unit itu 2021 itu 102 unit selesai masa kontraknya, itu mau kita ganti dengan bus listrik ke depannya, itu di 2021," ungkapnya di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Hingga 2023, dia menyatakan akan ada penambahan bus listrik sebanyak 348 unit, sehingga total bus listrik yang dioperasikan berjumlah 450 unit. 

Dia menjelaskan akan memulai uji coba bus listrik lebih awal dengan menggandeng beberapa merk produsen bus listrik. Salah satunya PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang sudah lulus uji laik di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Hasil uji coba 4 hari kemarin, dengan jumlah penumpang tertentu sudah tidak ada masalah. Sudah lulus uji tipe, tinggal regulasi saja yang dimatangkan kembali," katanya.

Selain MAB, pihaknya sudah menandatangani kerja sama dengan Bakrie and Brothers Group untuk mendatangkan bus listrik dari perusahaan China, BYD Auto Co.

Menurutnya, Perum PPD mendukung penuh penggunaan bus listrik. Walaupun belum menghitung keuntungan bisnis yang didapat dari penggunaan armada ramah lingkungan tersebut.

Dia belum menghitung seberapa besar keuntungan penggunaan bus listrik. Angkutan darat pelat merah itu juga belum mau membuka seberapa besar investasi yang diperlukan untuk mendatangkan bus listrik tersebut.

Pande berdalih, mendatangkan bus hingga 100 unit itu terjadi pada 2021, sehingga penganggarannya baru akan disiapkan pada 2020. Setelah penganggaran, pihaknya baru akan mengajukan pada pemiliki modal untuk melakukan revitalisasi bus.

"Belum tahu harganya, komponen baru dari mesin dialihkan jadi lstrik ini beberapa komponen belum tahun harganya, keuntungan kasat mata, langit jadi biru, menghindari polusi di langit Jakarta, dari bisnis kita kaji kembali, tentunya bisa lebih untung," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper