Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang semester I/2019, realisasi konsumsi bahan bakar minyak jenis tertentu dan jenis khusus penugasan telah lebih dari separuh kuota tahun ini.
Berdasarkan data Badan Pengelola Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), konsumsi solar mencapai 7,56 juta kiloliter (KL) pada Januari - Juni 2019 atau 52 persen dari kuota yang ditetapkan.
Sama seperti solar, realisasi konsumsi Premium pun sudah lebih dari separuh kuota tahun ini. Volume konsumsi Premium tercatat 5,87 juta KL sepanjang Januari - Juni 2019 atau 53,36 persen dari total kuota sebanyak 11 juta KL.
Sementara itu, konsumsi kerosene atau minyak tanah tercatat sebanyak 268.362 KL atau baru 44 persen dari kuota.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan akan berkoordinasi dengan Pertamina, Hiswana Migas, dan Polri untuk melakukan penjatahan BBM di semua SPBU.
"Pasalnya, jika tidak dilakukan penjatahan BBM, potensi jebolnya kuota solar subsidi antara 0,8 juta KL sampai 1,3 juta KL," tuturnya, Rabu (17/7/2019).
Baca Juga
Selain itu, BPH Migas juga menyarankan Pertamina mengoptimalkan penerapan teknologi informasi (IT) nozzle di semua SPBU. Hal tersebut bertujuan untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi tepat sasaran dengan pencatatan nomor polisi kendaraan yang mengisi BBM.
Menurutnya, perkembangan implementasi IT nozzle Pertamina dianggap terlambat mengingat sejauh ini realisasi pemasangannya baru sekitar 1.000 SPBU dari total target pemasangan sebanyak 5.518 SPBU.
"Padahal awalnya komitmen selesai di akhir Desember 2018, lalu berubah akhir Juni 2019. Sekarang berubah lagi jadi akhir September 2019," tambahnya.