Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2024, Indonesia Bakal Punya Kota Kreatif Seluas 5.000 Hektare

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan membangun kota kreatif untuk 6 program subsektor prioritas industri kreatif di lahan seluas 5.000 hektare. 
Perajin membuat keramik tradisional di Plered, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018). Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyatakan Indonesia berpotensi besar menjadi kekuatan ekonomi kreatif di dunia./ANTARA-M Ibnu Chazar
Perajin membuat keramik tradisional di Plered, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (26/9/2018). Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menyatakan Indonesia berpotensi besar menjadi kekuatan ekonomi kreatif di dunia./ANTARA-M Ibnu Chazar

Bisnis.com,  JAKARTA -- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan membangun kota kreatif untuk 6 program subsektor prioritas industri kreatif di lahan seluas 5.000 hektare. 

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan  pembangunan kota kreatif yang diberi nama Bekraf Creative District (BCD) ini akan dimulai pada tahun depan dan ditargetkan dapat selesai pada 2024.

Terdapat 6 program subsektor prioritas industri kreatif yang akan dibangun di kota  kreatif yakni kuliner, fashion, kriya, film, musik, dan gim di lahan seluas 5.000 hektare ini. 

Adapun luas kota kreatif untuk masing-masing subsektor prioritas industri kreatif ini tak semuanya 1.000 hektare tetapi juga ada yang 600 hektare. 

"Ada 6 kota BCD sesuai dengan 6 sektor industri kreatif yang ada. Tahun depan akan dimulai dibangun 1 kota di dekat Jakarta, 1 jam dari Jakarta, ada jalur kereta api dan tentu dengan pelabuhan. Tidak usah saya sebutkan nama kotanya, nanti harga tanahnya malah makin mahal," ujarnya, Senin (15/7/2019). 

Dia menuturkan kota kreatif nantinya akan menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif nasional dimana sesuai dengan rencana panjang jangka menengah (RPJM) 2019 --2024. 

Dengan adanya BCD ini para pelaku industri kreatif di Indonesia bisa memiliki ekosistem terpadu yang baru dan kondusif bagi karya kreatif. 

"Dalam perencanaannya melibatkan stakeholders ekonomi kreatif utamanya asosiasi-asosiasi pelaku ekonomi kreatif yang terkait. Saat ini kami masih dalam fokus kepada penyusunan master plan dari BCD, karena ini merupakan pekerjaan besar yang melibatkan banyak pihak," tuturnya. 

Pembangunan BCD ini merupakan upaya untuk mengurangi beban kota DKI Jakarta. Oleh karena itu, kota BCD ini akan dibangun di kota-kota di luar Jakarta.

Adapun pembangunan kota BCD ini akan bekerja sama dengan perusahaan kreatif dan pendanaannya berasal dari APBN dan swasta dengan porsi swasta yang lebih besar. 

Terkait dengan investasi yang dibutuhkan untuk membangun 6 kota kreatif di luas lahan 5.000 hektare ini, pihaknya enggan membeberkan lebih lanjut. Kendati demikian, dana pembangunan kota kreatif tersebut bisa melebihi Rp100 triliun.

"Bisa lebih dari Rp100 triliun. Ini bukan dari pemerintah, kami minta peran swasta," ucap Triawan. 

Banyaknya dana yang diperlukan untuk membangun kota kreatif ini dikarenakan juga turut serta membangun di setiap masing-masing kota itu ekosistemnya seperti pemukiman dan lingkungan pendidikan. 

Hal itu diperlukan agar para pelaku ekonomi kreatif dari Jakarta dan kota-kota lain dapat pindah ke masing-masing kota kreatif sehingga segala hal perlu dipersiapkan. 

Dia mencontohkan di kota kreatif film akan ada studio film dan juga sekolah khusus pendidikan film serta hal lainnnya yang mendukung sektor perfilman Tanah Air. 

"Kami kombinasi dengan perumahan, sekolah. Misalnya ada seorang arsitek atau musisi yang mau tinggal di sana, tentu mereka kalau sudah punya anak, anaknya sekolah di mana? Hal-hal seperti ini perlu dipadukan dengan pengembangan sebuah kota yang lengkap," terangnya.

Triawan meyakini pembangunan kota kreatif yang akan menajamkan fokus Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif dan tentu memberikan kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper