Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT dan MRT Bikin Bisnis Iklan Luar Ruang Bergairah

Pangsa pasar industri iklan di Indonesia sepanjang tahun lalu masih didominasi oleh televisi sebesar 60,5% dan internet sebesar 18,8%.
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra (dari kiri), Managing Director Asco Automotive, Audy The Khe Po, Marketing and CR Division Head PT AI-DSO Hendrayadi Lastiyoso mendengarkan penjelasan dari petugas MRT di stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Cipete Raya, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra (dari kiri), Managing Director Asco Automotive, Audy The Khe Po, Marketing and CR Division Head PT AI-DSO Hendrayadi Lastiyoso mendengarkan penjelasan dari petugas MRT di stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Cipete Raya, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Pengoperasian sarana transportasi massal membuat media reklame luar ruang makin diminati oleh pengiklan. Sasaran utama pengiklan adalah layar LED yang di pasang di gerbong kereta dan stasiun.

Ketua Asosiasi Media Luar Griya Indonesia (AMLI) DKI Nuke Mayasaphira mengatakan beroperasinya light rail transit (LRT) dan mass rapid transit (MRT) di wilayah Jakarta membuka lebar peluang bagi media pariwara luar griya atau luar ruang untuk tumbuh.

“Tentu dengan banyaknya macam transportasi umum ini membuat media luar griya makin diminati. Trennya memang iklan digital di transportasi umum maupun luar gedung yang diminati,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/6/2019).

Menurutnya, media luar griya yang menggunakan LED digital memungkinkan berbagai brand dapat ditayangkan dalam satu layar selama 1 hari. Hal ini berbeda dengan media iklan konvensional lainnya.

Wakil Ketua Umum DPP AMLI Gunadi Soekemi juga meyakini sepanjang tahun ini kondisi bisnis iklan OOH akan lebih baik dari tahun lalu. OOH, lanjutnya, sangat diminati pengiklan di daerah ketimbang di Jabodetabek.

“Tahun ini dengan mulai banyaknya iklan LED digital dan yang berada di transportasi umum, kondisinya akan lebih baik. [Industri periklanan OOH bisa] tumbuh sekitar 9%.”

Ketua Formatur Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Janoe Arijanto menuturkan, bisnis OOH dalam 5 tahun terakhir terbilang cukup stabil.

“Seperti flat tetapi gross-nya sangat rendah sekali secara kuantitaf. Secara bentuk, memang OOH ditujukan untuk menangkap konsumen di luar ruangan. Jadi, kadang pertumbuhan OOH ini naik, tetapi hanya sekitar 5%, tidak lebih seperti halnya iklan di media digital yang mencapai 25% pertumbuhannya,” terangnya.

Pada tahun ini, dia meyakini iklan OOH akan bertumbuh sedikit lebih tinggi dari tahun lalu. Hal itu dikarenakan tren OOH saat ini berubah dari papan konvensional (billboard) menjadi papan LED yang interaktif sehingga pesan dalam iklan dapat dikomunikasikan dengan beragam cara.

Secara nasional, pangsa pasar industri iklan di Indonesia sepanjang tahun lalu masih didominasi oleh televisi sebesar 60,5%, internet sebesar 18,8%, iklan mobile sebesar 9,8%, dan sisanya dibagi antara iklan OOH, radio, dan majalah.

Adapun, pada tahun ini belanja iklan akan didomimasi oleh televisi sebesar 60,1%, internet sebesar 20,2%, mobile sebesar 11,7%, dan sisanya didominasi OOH, radio dan majalah

“OOH ini makin diperlukan karena bentuknya digital, dan terintegrasi dengan kampanye lainnya, dan juga dengan teknologi di luar billboard itu sendiri. Media yang di dalam lift, dalam gedung, bandara itu masuk dalam OOH,” tuturnya.

Janoe menambahlan pengguna iklan OOH sebagian besar didominasi perusahaan dagang-el, agen perjalanan daring, perusahaan makanan dan minuman, serta Google.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper