Bisnis.com, JAKARTA – OYO Hotels & Homes, jaringan penyewaan dan franchise hotel, rumah, dan tempat tinggal terbesar keenam di dunia, mengumumkan keberhasilannya menjadi hotel tunggal terbesar (single brand) di China, sekaligus menjaga posisinya sebagai grup hotel terbesar kedua di China.
Dalam waktu 1,5 tahun yang relatif singkat, OYO telah berekspansi ke lebih dari 337 kota dan 500.000 kamar, melampaui skala hotel dan jaringan hotel konvensional ternama di China, seperti Home Inn, Hanting, dan lainnya.
OYO akan menggunakan sekitar US$100 juta dari total US$600 juta yang telah dialokasikan untuk investasi di China, guna melakukan peningkatan kualitas, sistem dan pelayanan pelanggan. Adapun, OYO juga telah merekrut lebih dari 10.000 orang dan membuka lapangan kerja untuk lebih dari 200.000 pegiat perhotelan di China.
COO OYO China Sam Shih, mengatakan bahwa OYO Jiudian (Hotels) telah berkembang sangat pesat dan sangat senang dengan dukungan yang diterima dari ribuan karyawan, pemilik aset, dan lebih dari 300.000 wisatawan yang telah menginap di OYO Jiudian setiap malamnya.
“Seiring dengan langkah kami menuju fase pertumbuhan OYO Jiudian selanjutnya, kami akan fokus untuk merekrut dan mempertahankan talenta terbaik kami sembari mengoptimalkan efisiensi operasional di seluruh departemen,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Senin (1/7/2019).
OYO juga mengumumkan penunjukkan Zhu Lei sebagai Chief Revenue Officer di OYO Jiudian, profesional dengan pengalaman lebih dari 16 tahun. Zhu akan bertanggung jawab untuk menaikkan dan menjaga tingkat okupansi yang tinggi di seluruh hotel OYO di China. Zhu juga akan mengawasi penjualan lewat kanal offline dan portofolio OYO di kanal Online Travel Agent (OTA).
Baca Juga
OYO telah merevolusi segmen hotel budget di China yang sebelumnya terfragmentasi dan didominasi hotel tradisional yang dikelola secara turun-temurun dengan cara membangun brand, mengoptimalkan pengeluaran, merekrut SDM lokal, dan memanfaatkan jaringan-jaringan di bawah OYO.
Dengan fokus di kota lapis kedua jaringan hotel OYO juga berkembang jauh ke dalam kota lapis ke-2 sampai dengan lapis ke-6 di China dan telah berhasil memberikan dampak secara langsung dan tidak langsung kepada peningkatan kesempatan kerja di seluruh China.
OYO juga telah berkembang pesat di kota-kota lapis bawah China untuk menghadirkan pengalaman menginap bagi pelanggan yang mencari kualitas dan personalisasi layanan, sekaligus mendorong konsumsi pariwisata dari sisi akomodasi, mirip dengan Pinduoduo dan perusahaan yang berfokus pada pasar lapis ke-2 lainnya di China.
Shella Ng, General Counsel OYO China, menyebutkan bahwa pihaknya memiliki beberapa prioritas kunci selama tahun 2019, termasuk ekspansi secara menyeluruh dari jaringan OYO dengan menjaga konsistensi kualitas produk dan layanan berkualitas tinggi.
“Kami terus berusaha untuk memberikan standar tertinggi dalam kualitas, compliance, dan integritas perusahaan,” ujarnya.
Untuk memastikan bahwa para pemilik aset bisa menjangkau pelanggan dari seluruh dunia, OYO Hotels juga selalu mencari cara untuk bekerjasama dengan Online Travel Agents (OTA) seperti Fliggy, Ctrip, dan platform lain yang mampu membangun traffic pengguna.
OYO juga baru saja mengumumkan kerjasama strategis dengan Alipay, dengan meluncurkan mini program OYO di Alipay. Kedua perusahaan akan bekerja sama di bidang keanggotaan, pertukaran traffic, integrasi skenario, layanan keuangan, portal pembayaran cerdas, credit life, dan upgrade hotel. Kerja sama ini diharap bisa turut membantu kesuksesan OYO di China.